Tuesday, December 20, 2011

Solusi Perawatan Kulit Sensitif: Bagaimana Memperlakukan Kulit Anda dengan Lembut


Perawatan Untuk Kulit Sensitif dan Mengapa Iritasi Buruk bagi Kulit Anda
Saya tak habis-habisnya menekankan hal ini, iritasi dan pembengkakan berakibat buruk bagi kulit—sangat-sangat buruk. Kita melakukan berbagai upaya agar kulit kita semakin baik kondisinya tetapi seringkali berbagai produk perawatan kulit yang kita gunakan justru menyebabkan iritasi. Perlakuan buruk terhadap kulit setiap hari seperti tidak melindungi kulit dengan tabir surya, memercikkan air panas ke wajah, menggunakan produk-produk perawatan wajah yang mengandung bahan-bahan yang dapat membuat iritasi, dll, akan menyebabkan iritasi atau bengkak. Hal-hal itu akan membuat sistem imunitas kulit menjadi rusak, terjadi kolagenase (terpecahnya kolagen), dan kulit tidak terlindungi lagi oleh lapisan pelindung luarnya.
Memperlakukan kulit dengan lembut penting untuk menjaga kesehatan kulit Anda secara keseluruhan. Memperlakukan kulit secara lembut akan mendorong kulit untuk menghasilkan kolagen dengan normal, menjaga permukaannya agar tetap lembut dan bersinar, dan membantu kulit melindungi dirinya dari stressor lingkungan.
Di samping menggunakan tabir surya dengan rutin, Anda harus menggunakan produk-produk perawatan kulit yang tidak menyebabkan iritasi agar dapat meraih hasil sebaik mungkin setiap harinya dan untuk jangka waktu yang panjang—dan Anda akan memiliki kulit yang selalu didambakan (Sumber: Dermatologic Therapy, Januari 2004, halaman 16-25; American Journal of Clinical Dermatology, Mei 2004, halaman 327-337; Cosmetics & Toiletries, Nov 2003, halaman 63; Global Cosmetics, Feb 2000, halaman 46-49; dan Contact Dermatitis, Februari 1995, halaman 83-87).
Di bawah ini adalah daftar perawatan kulit yang sering dilakukan tetapi sesungguhnya tidak dapat meningkatkan kondisi kulit dan justru berpotensi merusak kulit. Kulit dapat bereaksi negatif terhadap produk-produk, prosedur, dan bahan-bahan berikut ini.

Kulit Sensitif Membutuhkan Kepekaan: Hindarilah Perawatan dan Produk-Produk Berikut Ini
  • Scrub yang terlalu kasar (contohnya yang mengandung Kristal aluminum oxide, kulit kacang walnut, atau batu apung)
  • Astringent yang mengandung bahan-bahan yang dapat membuat iritasi (terutama alkohol dan mentol)
  • Toner yang mengandung bahan-bahan yang dapat membuat iritasi (terutama alkohol dan mentol)
  • Mitt/Sarung tangan khusus untuk scrub
  • Air dingin atau panas
  • Menguapi atau menempelkan es ke kulit
  • Masker wajah yang mengandung bahan-bahan yang membuat iritasi (berhati-hatilah terhadap minyak atsiri/essential oil yang mengandung parfum dan alkohol polyvinyl)
  • Loofah/sikat mandi
  • Sabun mandi batangan dan pembersih wajah batangan (Sumber: International Journal of Dermatology, Agustus 2002, halaman 494-9; Skin Research and Technology, Mei 2001, halaman 98-104; dan Dermatology, Maret 1997, halaman 258–262)
Bahan-Bahan Penyebab Iritasi yang Harus Dihindari:
(Anda harus sangat berhati-hati bila bahan-bahan berikut ini muncul di bagian awal daftar komposisi produk.)
  • Alkohol atau alkohol SD diikuti dengan nomor tertentu (Pengecualian: Bahan-bahan seperti cetyl alcohol atau stearyl alcohol adalah bahan pengental kosmetik yang standar, lembut, dengan tekstur seperti wax dan sama sekali tidak membuat iritasi serta aman untuk digunakan; Alkohol SD tidak dianggap sebagai masalah jika digunakan dalam hitungan menit, begitu juga halnya dengan beberapa bahan-bahan campuran)
  • Amonia
  • Arnica
  • Balm mint
  • Balsam
  • Bentonite
  • Benzalkonium chloride (bila bahan ini merupakan salah satu bahan utama)
  • Benzyl Alcohol (bila bahan ini merupakan salah satu bahan utama)
  • Bergamot
  • Camphor/kamper
  • Cinnamon/kayu manis
  • Sari dan minyak citrus
  • Clove/cengkeh
  • Clover blossom
  • Wansui/daun seribu tahun/coriander
  • Tepung maizena/Cornstarch
  • Minyak atsiri/Essential oils
  • Minyak kayu putih/Eucalyptus
  • Eugenol
  • Fennel
  • Minyak adas/Fennel oil
  • Fir needle
  • Wewangian (mungkin tertulis sebagai “Parfum”)
  • Geranium
  • Grapefruit (sejenis jeruk)
  • Horsetail
  • Lavender
  • Lemon
  • Sereh/Lemongrass
  • Limau/Lime
  • Linalool
  • Oregano/Marjoram
  • Melissa (lemon balm)
  • Menthol, Menthyl Acetate, dan Menthyl PCA
  • Mint
  • Kulit pohon Oak
  • Jeruk
  • Pepaya
  • Peppermint
  • Phenol
  • Minyak kayu cendana/Sandalwood oil
  • Sodium C14-16 olefin sulfate
  • Sodium lauryl sulfate
  • TEA-lauryl sulfate
  • Thyme
  • Gandapura/Wintergreen
  • Witch hazel
  • Kenanga/Ylang-ylang
Banyak dari antara bahan-bahan tersebut yang umum terkandung dalam produk-produk perawatan kulit untuk berbagai jenis kulit. Karena banyak nama-nama “natural/botani” mereka yang mudah dikenali, konsumen sering menganggapnya sebagai bahan-bahan yang “bagus” (walaupun sebetulnya tidak demikian adanya, baca lebih lanjut di sini).
Bahan-bahan seperti kamper, menthol, mint, alkohol, dan phenol sering direkomendasikan karena mereka merupakan bahan-bahan anti gatal yang dikenal sebagai counter-irritants. Teorinya adalah seperti ini: ketika kulit terasa gatal, ujung syaraf akan menghantar pesan “memohon” agar Anda menggaruknya. Bila Anda menaruh bahan-bahan yang membuat iritasi tadi (bahan-bahan counter-irritant) pada area yang gatal, syaraf akan mendengarkan pesan iritasi yang lebih kencang daripada mendengar pesan gatal dan mengintepretasikannya sebagai suatu alasan untuk berhenti merasa gatal. Pada prakteknya hal ini tidak menjadi masalah bila yang Anda hadapi hanya sedikit rasa gatal di beberapa tempat, dan hanya terjadi sekali-sekali. Tetapi bila bahan-bahan di atas terkandung dalam produk perawatan wajah yang Anda gunakan setiap hari, mereka akan menimbulkan iritasi terus menerus pada kulit dan menyebabkan kekeringan, timbul ruam, meningkatnya produksi minyak, kemerahan, dan berjerawat. Tidak ada satupun dari efek samping tersebut yang kita inginkan.
Kulit tidak harus disakiti, terasa disengat, atau dirangsang (walaupun sedikit) untuk menjadi bersih. Kenyataannya, rasa menyengat pada kulit adalah indikator bahwa kulit sedang teriritasi, bukannya bersih. Bila kulit menjadi iritasi karena suatu produk atau karena suatu prosedur tertentu, segeralah berhenti menggunakan produk atau prosedur tersebut. Ini adalah aturan umum bagi semua jenis kulit.

Pengecualian terhadap aturan tersebut
Mentoleransi sedikit iritasi pada awal penggunaan (bukan yang jangka panjang atau yang dapat berakibat serius) mungkin perlu dilakukan karena keuntungan jangka panjang yang bisa didapat dari beberapa jenis bahan. Contohnya, sedikit rasa menyengat mungkin terjadi ketika pertama kali menggunakan produk alpha hydroxy acid atau beta hydroxy acid dengan pH yang tepat untuk melakukan exfoliation; produk benzoyl peroxide untuk mengatasi blemish (bercak/jerawat); Retin-A, Renova, Tazorac azelaic acid, atau Differin yang dioleskan untuk mengatasi jerawat atau keriput; atau Metrogel, Metrocream, atau Metrolotion untuk mengatasi rosacea (kemerahan di wajah karena pecahnya pembuluh darah). Anda mungkin perlu mengurangi frekuensi penggunaannya menjadi sehari sekali atau dua hari sekali, atau mengurangi jumlah yang Anda gunakan setiap kalinya. Bila iritasi terus terjadi selama lebih dari dua minggu atau makin buruk seiring penggunaannya, maka Anda harus berhenti menggunakannya. Contohnya, kulit saya tidak dapat mentoleransi Renova atau Retin-A tetapi tidak bermasalah menggunakan BHA yang terformulasi dengan baik, dimana produk ini sangat berhasil memperbaiki tekstur kulit saya.

No comments:

Post a Comment