Anda perlu mengetahui lebih banyak informasi mengenai
arbutin. Seperti yang telah disebutkan di atas, arbutin mengandung sejenis
hydroquinone yang biasa dapat Anda temukan pada daun bearberry, cranberry,
mulberry atau semak blueberry, dan juga pada sebagian besar jenis buah pir.
Arbutin memiliki unsur yang dapat menghambat melanin karena kandungan
hydroquinone-nya (Sumber: The Journal of Pharmacology and Experimental
Therapeutics, Februari 1996, halaman 765-769).
Walaupun penelitian yang
menggambarkan keefektifan arbutin sangat persuasif (bahkan jika kebanyakan dari
penelitian tersebut dilakukan secara in vitro/dalam tabung percobaan), belum
ada peraturan atau persetujuan yang mengatur mengenai tingkat konsentrat yang
dibutuhkan. Ini berarti kita belum tahu seberapa banyak arbutin yang diperlukan
dalam formula kosmetik untuk dapat memutihkan kulit. Selain itu, kebanyakan
perusahaan kosmetik tidak menggunakan "arbutin" dalam produk mereka
karena adanya hak paten yang mengatur penggunaan arbutin untuk memutihkan
kulit. Untuk menghadapi permasalahan ini, banyak perusahaan kosmetik yang
menggunakan ekstrak tanaman yang mengandung arbutin. Sayangnya, hanya ada
sedikit atau bahkan tidak ada penelitian yang dapat menunjukkan ekstrak tanaman
sumber arbutin apa yang memiliki dampak pada kulit, khususnya dalam jumlah
kecil yang digunakan dalam kosmetik.
Satu-satunya produk yang memiliki jumlah konsentrasi
arbutin yang cukup tinggi (sekitar 5%) adalah Shiseido's Whitess Intensive Skin
Brightener ($120 untuk 1.4 ounces), Shiseido's Luminizing Night Essence ($75
untuk 1.3 ounces), dan Shiseido's Cle de Peau The Cream ($500 untuk 1 ounce).
Walaupun harganya berbeda-beda, formulasinya sangat mirip. Perlu Anda ingat
bahwa cream yang dikemas dalam wadah bentuk toples, tidak akan dapat menjaga
kestabilan arbutin untuk waktu yang cukup lama setelah kemasan dibuka.
No comments:
Post a Comment