Tuesday, December 20, 2011

Wewangian dalam Produk-Produk Perawatan Kulit


Dua bahan yang hampir selalu ditambahkan di dalam kosmetik, yaitu fragrance/wewangian dan preservatives/pengawet, dan keduanya seringkali diduga sebagai penyebab utama timbulnya reaksi alergi atau reaksi sensitif kulit terhadap suatu kosmetik (Sumber: Contact Dermatitis, Juni 1999, halaman 310–315).
Sebuah editorial yang ditulis oleh Pamela Scheinmann, MD, berjudul "The Foul Side of Fragrance-Free Products" (Sumber: Journal of the American Academy of Dermatology, Desember 1999, halaman 1020) menyatakan bahwa “Produk yang dibuat sebagai fragrance-free/bebas wewangian seharusnya tidak mengandung bahan kimiawi pewangi, bahkan yang memiliki dua fungsi sekalipun.” Selanjutnya ia menyatakan bahwa “hypoallergenic (tidak menyebabkan alergi), dermatologist tested (telah diuji oleh ahli kulit), sensitive skin (untuk kulit sensitif), atau direkomendasikan oleh para ahli kulit sebenarnya hanyalah slogan pemasaran yang tidak berarti.

Industri kosmetik tahu bahwa kebanyakan wanita secara emosional dan psikologis lebih memilih kosmetik yang wangi, bahkan ketika mereka mengatakan ingin menghindari wewangian. Tetapi bila perusahaan kosmetik memproduksi suatu produk yang tidak berpewangi sehingga Anda dapat mencium bau bahan dasar dari produk tersebut, bau tersebut tetap tidak semenarik wewangian manis, bunga-bungaan, atau yang berbau citrus. Seindah apapun kedengarannya, minyak atsiri/essential oil tetap termasuk pewangi. Jadi ketika Anda tidak melihat kata “fragrance/pewangi” pada daftar komposisi bahan, dan Anda dengan patuh menganggap bahwa wintergreen oil/minyak gandapura, minyak lemon, cardamom oil/minyak kapolaga, ylang-ylang oil/minyak kenanga, atau minyak-minyak lainnya yang terdengar menyenangkan dan sehat, kulit Anda mungkin bereaksi sebaliknya.
Jadi, ketika lain kali Anda mengagumi kualitas wewangian dari suatu produk perawatan kulit yang akan Anda gunakan di bagian manapun pada tubuh ataupun wajah Anda, pikirkan kembali. Sama dengan hal tersebut, aromatherapy tidak seharusnya menjadi suatu perawatan kulit, seberapa therapeutic-nya pun ia bagi penciuman dan emosi. Wewangian mungkin baik bagi jiwa Anda, tetapi berbahaya bagi kesehatan kulit. Tidak peduli apakah sumber pewanginya berasal dari minyak atsiri ataupun ekstrak tanaman; selama hal ini melibatkan masalah kesehatan kulit Anda, mereka semua sama.

No comments:

Post a Comment