Kita akan lebih banyak membahas mengenai hydroquinone
karena hydroquinone sudah lama dinyatakan sebagai bahan yang paling efektif
dalam mengurangi dan berpotensi untuk menghilangkan melasma. Produk-produk
hydroquinone yang dijual secara bebas dapat mengandung konsentrat hydroquinone
sebesar 0.5% hingga 2%, sementara yang mengandung konsentrat 4% (kadang-kadang
bahkan lebih tinggi) hanya tersedia melalui dokter.
Dalam literatur medis, hydroquinone dianggap sebagai
bahan obat topical yang penting dalam menghambat produksi melanin. Menggunakan
kombinasi antara hydroquinone dengan beberapa pilihan lain yang telah
disebutkan dalam bagian ini —khususnya tretinoin—dapat sangat mengurangi dan
bahkan menghilangkan skin discolorations (Sumber: Cutis, Maret 2006, halaman 177-184;
Journal of Drugs in Dermatology, September-Oktober 2005, halaman 592-597;
Journal of Cosmetic Science, Mei-Juni 1998, halaman 208-290; dan Dermatological
Surgery, Mei 1996, halaman 443-447). Sangat menarik, hydroquinone bukan hanya
penting untuk perawatan melasma yang disebabkan oleh sinar matahari atau
hormon, tetapi komponennya juga memiliki kemampuan antioksidan yang kuat
(Sumber: Journal of Natural Products, November 2002, halaman 1605-1611).
Hydroquinone merupakan penghambat produksi melanin yang
kuat (Sumber: Journal of Dermatological Science, Agustus 2001, supplemental,
halaman 68-75), yang artinya hydroquinone mencegah kulit menghasilkan unsur
yang bertanggung jawab atas warna kulit. Hydroquinone tidak dapat disebut
sebagai bleaching agent/unsur penghilang pigmen dari sel kulit karena ia tidak
dapat menghilangkan warna kulit. Hydroquinone hanya dapat mengganggu sintesis
dan produksi dari hiperpigmentasi melanin, yang merupakan sifat dasar dari
semua bahan pemutih kulit. Ketika Anda mencegah dihasilkannya melanin, maka
saat sel kulit yang baru terbentuk dan naik ke permukaan kulit, mereka tidak
mengandung pigmen berlebih tersebut (melanin), sehingga dapat mengurangi atau
menghilangkan area yang lebih gelap ini.
Muncul beberapa kekhawatiran sehubungan dengan
keamanan penggunaan hydroquinone pada kulit, tetapi hasil penelitian terhadap
pemakaian topical menunjukkan bahwa reaksi negatif yang mungkin muncul sangat
minor, atau bila ada biasanya merupakan akibat penggunaan konsentrat yang
sangat tinggi atau dicampurkan dengan bahan pemutih kulit lainnya seperti
glucocorticoids atau mercury iodine. Hal ini paling umum terjadi di Afrika
dimana produk-produk pemutih kulit campuran dapat ditemukan dimana-mana
(Sumber: British Journal of Dermatology, Maret 2003, halaman 493-500 dan
Critical Reviews in Toxicology, Mei 1999, halaman 283-330).
Menurut Howard I. Maibach, M.D., seorang profesor
dermatologi dari University of California School of Medicine, San Francisco,
"Secara keseluruhan, laporan kejadian negatif sehubungan dengan penggunaan
hydroquinone... relatif sedikit dan minor/kecil.... Hingga saat ini, tidak ada
bukti yang menunjukkan adanya reaksi sistemik yang buruk setelah penggunaan
hydroquinone. dan hydroquinone telah digunakan dalam produk-produk perawatan
kulit selama lebih dari 30 tahun." Maibach juga menyatakan bahwa
"tidak diragukan lagi, hydroquinone merupakan bahan depigmentasi kulit
yang paling aktif dan aman..." Penelitian yang mendukung pernyataan
Maibach's diterbitkan dalam Journal of Toxicology and Environmental Health
(1998, halaman 301-317). Kekhawatiran sehubungan dengan kandungan karsinogenik
hydroquinone kebanyakan muncul dari material dan penggunaan hydroquinone dari
industrial-grade. Untuk penggunaannya dalam kosmetik tidak ada bukti yang
menunjukkan hal serupa itu.
Walaupun ada begitu banyak catatan dan hasil yang
menakjubkan dari hydroquinone, pada bulan September 2006, Food and Drug
Administration (FDA) menyarankan agar penjualan produk-produk yang mengandung
hydroquinone harus disertai dengan resep dokter karena menurut pendapat mereka,
hydroquinone memiliki resiko kesehatan tertentu. FDA menyatakan adanya
penelitian terhadap hydroquinone dengan menggunakan binatang yang menunjukkan
kemungkinan karsinogen, dan ada penelitian dari Afrika yang menunjukkan adanya
resiko kelainan kulit yang disebut ochronosis (Sumber:
http://www.fda.gov/OHRMS/DOCKETS/98fr/E6-14263.htm).
Saat ini terdapat lebih dari 200 produk yang
mengandung hydroquinone dijual di Amerika, dan, menurut Dr. Susan Taylor,
Direktur Pendiri dari Skin of Color Center di New York dan asisten professor
dermatologi di Columbia University, "Selama bertahun-tahun, Hydroquinone
merupakan standar terbaik dalam merawat kelainan pigmentasi. Saya menilai
hydroquinone sangat aman dan efektif untuk digunakan" (Sumber: Pittsburgh
Post-Gazette, Rabu, 6 September 2006).
Saya setuju. Ada banyak penelitian dari berbagai
sumber terpercaya yang menunjukkan bahwa hydroquinone aman dan sangat efektif
(Sumber: Cutis, Agustus 2006, Supplemental, halaman 6–19; Journal of Cosmetic
Laser Therapy, September 2006, halaman 121–127; American Journal of Clinical
Dermatology, Juli 2006, halaman 223–230; dan Journal of the American Academy of
Dermatology, Mei 2006, Supplemental, halaman 272–281). Yang mengejutkan, bahkan
ada penelitian yang menunjukkan bahwa para pekerja yang menangani hydroquinone
murni memiliki tingkat penyakit kanker yang lebih rendah dari keseluruhan
populasi (Sumber: Critical Reviews in Toxicology, Mei 1999, halaman 283–330).
Penelitian yang membuktikan sebaliknya, dilakukan dengan menggunakan produk
yang terkontaminasi dengan bahan-bahan lainnya atau dilakukan pada tikus dengan
menggunakan hydroquinone dengan kadar konsentrat yang tinggi. Sebaliknya, kadar
hydroquinone yang digunakan untuk produk-produk topical yang dijual secara
bebas tidaklah tinggi. Bukti lain yang menunjukkan betapa tidak masuk akalnya
pengajuan pelarangan ini datang dari American Academy of Dermatology (AAD) yang
tidak setuju dengan proposal FDA—tetapi AAD tampaknya mendapat keuntungan
paling besar jika konsumen hanya bisa mendapatkan produk hydroquinone dengan
menggunakan resep dermatologis.
Penelitian dan pernyataan negatif mengenai
hydroquinone yang dikeluarkan oleh media tidak ada hubungannya dengan bagaimana
bahan yang efektif ini digunakan dalam produk-produk perawatan kulit yang
dijual di Amerika. Hingga kini, hydroquinone masih merupakan bahan topical yang
efektif untuk memudarkan dan/atau menghilangkan skin discolorations berwarna
coklat yang disebabkan oleh sinar matahari dan hormon.
Hydroquinone bisa menyebabkan iritasi pada kulit
karena efek yang ditimbulkannya pada kulit, terutama hydroquinone berkonsentrat
4% atau lebih dan kemungkinan bila dikombinasikan dengan tretinoin. Beberapa
obat dibuat dengan menggabungkan hydroquinone 4% dengan tretinoin dan sejenis
cortisone. Cortisone termasuk dalam jenis anti-inflammatory/anti pembengkakan.
Efek samping dari pemakaian cortisone yang berulang ditanggulangi dengan
tretinoin sehingga tidak menyebabkan penipisan kulit dan kerusakan pada kolagen
(Sumber: Drugs in Dermatology, Juli-Agustus 2004, halaman 377-381).
Hydroquinone dapat menjadi bahan yang tidak stabil
dalam formulasi kosmetik. Jika hydroquinone terekspos dengan udara atau sinar
matahari, warnanya berubah menjadi warna coklat yang aneh. Jadi, jika Anda
memutuskan untuk menggunakan produk yang mengandung hydroquinone, pastikan ia
dikemas dalam wadah yang tidak transparan sehingga dapat mencegah masuknya
sinar matahari dan meminimalkan kemungkinan terekspos udara. Produk-produk
hydroquinone yang dikemas dalam toples tidak disarankan karena mereka menjadi
tidak efektif segera setelah dibuka.
No comments:
Post a Comment