Tuesday, December 20, 2011

Hydroquinone


Kita akan lebih banyak membahas mengenai hydroquinone karena hydroquinone sudah lama dinyatakan sebagai bahan yang paling efektif dalam mengurangi dan berpotensi untuk menghilangkan melasma. Produk-produk hydroquinone yang dijual secara bebas dapat mengandung konsentrat hydroquinone sebesar 0.5% hingga 2%, sementara yang mengandung konsentrat 4% (kadang-kadang bahkan lebih tinggi) hanya tersedia melalui dokter.

Dalam literatur medis, hydroquinone dianggap sebagai bahan obat topical yang penting dalam menghambat produksi melanin. Menggunakan kombinasi antara hydroquinone dengan beberapa pilihan lain yang telah disebutkan dalam bagian ini —khususnya tretinoin—dapat sangat mengurangi dan bahkan menghilangkan skin discolorations (Sumber: Cutis, Maret 2006, halaman 177-184; Journal of Drugs in Dermatology, September-Oktober 2005, halaman 592-597; Journal of Cosmetic Science, Mei-Juni 1998, halaman 208-290; dan Dermatological Surgery, Mei 1996, halaman 443-447). Sangat menarik, hydroquinone bukan hanya penting untuk perawatan melasma yang disebabkan oleh sinar matahari atau hormon, tetapi komponennya juga memiliki kemampuan antioksidan yang kuat (Sumber: Journal of Natural Products, November 2002, halaman 1605-1611).

Hydroquinone merupakan penghambat produksi melanin yang kuat (Sumber: Journal of Dermatological Science, Agustus 2001, supplemental, halaman 68-75), yang artinya hydroquinone mencegah kulit menghasilkan unsur yang bertanggung jawab atas warna kulit. Hydroquinone tidak dapat disebut sebagai bleaching agent/unsur penghilang pigmen dari sel kulit karena ia tidak dapat menghilangkan warna kulit. Hydroquinone hanya dapat mengganggu sintesis dan produksi dari hiperpigmentasi melanin, yang merupakan sifat dasar dari semua bahan pemutih kulit. Ketika Anda mencegah dihasilkannya melanin, maka saat sel kulit yang baru terbentuk dan naik ke permukaan kulit, mereka tidak mengandung pigmen berlebih tersebut (melanin), sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan area yang lebih gelap ini.

Muncul beberapa kekhawatiran sehubungan dengan keamanan penggunaan hydroquinone pada kulit, tetapi hasil penelitian terhadap pemakaian topical menunjukkan bahwa reaksi negatif yang mungkin muncul sangat minor, atau bila ada biasanya merupakan akibat penggunaan konsentrat yang sangat tinggi atau dicampurkan dengan bahan pemutih kulit lainnya seperti glucocorticoids atau mercury iodine. Hal ini paling umum terjadi di Afrika dimana produk-produk pemutih kulit campuran dapat ditemukan dimana-mana (Sumber: British Journal of Dermatology, Maret 2003, halaman 493-500 dan Critical Reviews in Toxicology, Mei 1999, halaman 283-330).

Menurut Howard I. Maibach, M.D., seorang profesor dermatologi dari University of California School of Medicine, San Francisco, "Secara keseluruhan, laporan kejadian negatif sehubungan dengan penggunaan hydroquinone... relatif sedikit dan minor/kecil.... Hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya reaksi sistemik yang buruk setelah penggunaan hydroquinone. dan hydroquinone telah digunakan dalam produk-produk perawatan kulit selama lebih dari 30 tahun." Maibach juga menyatakan bahwa "tidak diragukan lagi, hydroquinone merupakan bahan depigmentasi kulit yang paling aktif dan aman..." Penelitian yang mendukung pernyataan Maibach's diterbitkan dalam Journal of Toxicology and Environmental Health (1998, halaman 301-317). Kekhawatiran sehubungan dengan kandungan karsinogenik hydroquinone kebanyakan muncul dari material dan penggunaan hydroquinone dari industrial-grade. Untuk penggunaannya dalam kosmetik tidak ada bukti yang menunjukkan hal serupa itu.
Walaupun ada begitu banyak catatan dan hasil yang menakjubkan dari hydroquinone, pada bulan September 2006, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar penjualan produk-produk yang mengandung hydroquinone harus disertai dengan resep dokter karena menurut pendapat mereka, hydroquinone memiliki resiko kesehatan tertentu. FDA menyatakan adanya penelitian terhadap hydroquinone dengan menggunakan binatang yang menunjukkan kemungkinan karsinogen, dan ada penelitian dari Afrika yang menunjukkan adanya resiko kelainan kulit yang disebut ochronosis (Sumber: http://www.fda.gov/OHRMS/DOCKETS/98fr/E6-14263.htm).

Saat ini terdapat lebih dari 200 produk yang mengandung hydroquinone dijual di Amerika, dan, menurut Dr. Susan Taylor, Direktur Pendiri dari Skin of Color Center di New York dan asisten professor dermatologi di Columbia University, "Selama bertahun-tahun, Hydroquinone merupakan standar terbaik dalam merawat kelainan pigmentasi. Saya menilai hydroquinone sangat aman dan efektif untuk digunakan" (Sumber: Pittsburgh Post-Gazette, Rabu, 6 September 2006).

Saya setuju. Ada banyak penelitian dari berbagai sumber terpercaya yang menunjukkan bahwa hydroquinone aman dan sangat efektif (Sumber: Cutis, Agustus 2006, Supplemental, halaman 6–19; Journal of Cosmetic Laser Therapy, September 2006, halaman 121–127; American Journal of Clinical Dermatology, Juli 2006, halaman 223–230; dan Journal of the American Academy of Dermatology, Mei 2006, Supplemental, halaman 272–281). Yang mengejutkan, bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa para pekerja yang menangani hydroquinone murni memiliki tingkat penyakit kanker yang lebih rendah dari keseluruhan populasi (Sumber: Critical Reviews in Toxicology, Mei 1999, halaman 283–330). Penelitian yang membuktikan sebaliknya, dilakukan dengan menggunakan produk yang terkontaminasi dengan bahan-bahan lainnya atau dilakukan pada tikus dengan menggunakan hydroquinone dengan kadar konsentrat yang tinggi. Sebaliknya, kadar hydroquinone yang digunakan untuk produk-produk topical yang dijual secara bebas tidaklah tinggi. Bukti lain yang menunjukkan betapa tidak masuk akalnya pengajuan pelarangan ini datang dari American Academy of Dermatology (AAD) yang tidak setuju dengan proposal FDA—tetapi AAD tampaknya mendapat keuntungan paling besar jika konsumen hanya bisa mendapatkan produk hydroquinone dengan menggunakan resep dermatologis.

Penelitian dan pernyataan negatif mengenai hydroquinone yang dikeluarkan oleh media tidak ada hubungannya dengan bagaimana bahan yang efektif ini digunakan dalam produk-produk perawatan kulit yang dijual di Amerika. Hingga kini, hydroquinone masih merupakan bahan topical yang efektif untuk memudarkan dan/atau menghilangkan skin discolorations berwarna coklat yang disebabkan oleh sinar matahari dan hormon.

Hydroquinone bisa menyebabkan iritasi pada kulit karena efek yang ditimbulkannya pada kulit, terutama hydroquinone berkonsentrat 4% atau lebih dan kemungkinan bila dikombinasikan dengan tretinoin. Beberapa obat dibuat dengan menggabungkan hydroquinone 4% dengan tretinoin dan sejenis cortisone. Cortisone termasuk dalam jenis anti-inflammatory/anti pembengkakan. Efek samping dari pemakaian cortisone yang berulang ditanggulangi dengan tretinoin sehingga tidak menyebabkan penipisan kulit dan kerusakan pada kolagen (Sumber: Drugs in Dermatology, Juli-Agustus 2004, halaman 377-381).
Hydroquinone dapat menjadi bahan yang tidak stabil dalam formulasi kosmetik. Jika hydroquinone terekspos dengan udara atau sinar matahari, warnanya berubah menjadi warna coklat yang aneh. Jadi, jika Anda memutuskan untuk menggunakan produk yang mengandung hydroquinone, pastikan ia dikemas dalam wadah yang tidak transparan sehingga dapat mencegah masuknya sinar matahari dan meminimalkan kemungkinan terekspos udara. Produk-produk hydroquinone yang dikemas dalam toples tidak disarankan karena mereka menjadi tidak efektif segera setelah dibuka.

No comments:

Post a Comment