Mayoritas orang memiliki kulit yang sensitif atau
mudah iritasi sampai tingkat tertentu. Kondisi kulit yang iritasi baik sedikit
ataupun banyak akan selalu bisa terjadi tanpa membedakan jenis utama kulit,
latar belakang etnik maupun usia, baik yang dapat ataupun tidak dapat Anda
rasakan. Kulit dapat terasa terbakar, mengelupas, atau pecah-pecah, dan Anda
mungkin memiliki area kulit dengan ruam-ruam yang kering dan bersisik
dikarenakan kondisi cuaca, perubahan hormonal, produk perawatan yang Anda
gunakan, atau ekspos sinar matahari. Selain itu juga bisa timbul
benjolan-benjolan kecil yang terlihat seperti biang keringat. Kulit dapat
menjadi gatal, bengkak, timbul blotch (noda merah), memerah, dan memiliki
reaksi alergi terhadap kosmetik, binatang, debu, atau serbuk sari.
Bila hal-hal tadi belum cukup membuat Anda merasa
gatal, coba pikirkan berapa banyak kosmetik yang digunakan wanita setiap
harinya. Rata-rata wanita menggunakan paling sedikit 12 produk untuk perawatan
kulit, makeup, dan perawatan rambut setiap hari, dimana masing-masing
mengandung sekitar 20 jenis bahan yang berbeda. Hal ini artinya wanita tersebut
terekspos pada sekitar 200 jenis bahan kosmetik setiap hari. Kenyataan bahwa
kita masih memiliki kulit sampai saat ini merupakan bukti dari ketahanan kulit
dan talenta dari para ahli kimia kosmetik. Baik suka ataupun tidak suka,
kebanyakan dari kita pasti akan bereaksi terhadap sesuatu pada suatu waktu,
bahkan mungkin setiap hari.
Kulit Anda merupakan tameng pelindung yang menjaga
elemen-elemen dan bahan pengganggu lainnya agar tidak masuk ke dalam tubuh.
Kita melindungi mayoritas bagian tubuh kita dengan pakaian, tetapi wajah kita
terbuka dan terekspos terhadap apapun. Maka tidaklah mengherankan bila kulit
pada wajah kita sering bermasalah. Kulit sensitif mungkin merupakan jenis kulit
yang paling “normal” yang ada.
Semua orang memiliki potensi untuk memiliki kulit yang
sensitif, jadi wanita dengan segala jenis kulit harus berjaga-jaga terhadap
kulit sensitif. Apa tindakan pencegahannya? Hanya ada satu hal yang dapat
dilakukan dan dapat diterapkan pada semua jenis kulit: perlakukanlah kulit Anda
selembut mungkin. Tak peduli apapun jenis kulit Anda, berminyak, kering, atau
kulit usia matang, Anda tetap harus memperlakukan kulit dengan lembut dan
menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan iritasi. (Untuk informasi lebih
lanjut mengenai merawat wajah dengan lembut, lihat bagian Bagaimana
Memperlakukan Kulit Anda dengan Lembut.)
Kata yang berperan penting di sini adalah lembut.
Apapun jenis kulit yang Anda miliki, saya selalu menyarankan untuk mencegah
terjadinya iritasi pada kulit.
Tentunya beberapa jenis kulit dapat dan harus
mencoba untuk mentoleransi beberapa bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan
iritasi karena potensi bahan tersebut yang luar biasa dalam membantu kulit agar
terlihat lebih baik. Desinfektan yang dioleskan pada kulit (contohnya 2.5 %
benzoyl peroxide) akan sangat berguna bagi Anda yang kulitnya cenderung timbul
blemish, sementara cairan BHA (salicylic acid, bahan exfoliant/pengangkat sel
kulit mati) berguna bagi Anda yang kulitnya cenderung berkomedo dan cenderung
timbul blemish. Sama halnya dengan AHA (produk alpha hydroxy acid yang
digunakan untuk meng-exfoliate) atau Retin-A atau Renova (untuk meningkatkan
pembentukan sel) akan berguna bagi Anda yang kulitnya rusak karena sinar
matahari. Hydroquinone merupakan bahan yang sudah sering diteliti yang dapat
meratakan warna kulit.
Di luar dari jenis-jenis pengecualian terhadap aturan
memperlakukan dengan lembut ini, bila sesuatu dapat membuat iritasi, maka ia
juga tidak akan baik bagi semua jenis kulit. Bila sesuatu buruk bagi kulit
sensitif, maka kemungkinan bahan tersebut juga buruk bagi kulit berminyak,
kulit yang cenderung timbul jerawat, kulit kombinasi, kulit kering, atau kulit
orang yang sudah menopause. Setelah Anda menerapkan filosofi “memperlakukan
dengan lembut” dalam rutinitas perawatan kulit Anda, maka Anda menuntaskan
berbagai macam masalah kulit yang Anda alami perlahan-lahan.
No comments:
Post a Comment