Tuesday, December 20, 2011

AHAs vs. BHA


Ada dua cara untuk mengangkat sel-sel kulit mati dari luar kulit, yaitu dengan menggunakan alpha hydroxy acids (AHA) atau dengan beta hydroxy acid (BHA). BHA hanya ada satu jenis saja yaitu salicylic acid, tetapi AHA ada berbagai macam. Kelima jenis AHA yang muncul di dalam daftar bahan perawatan kulit yaitu; glycolic, lactic, malic, citric, dan tartaric acid. Dari semua jenis AHA tersebut, yang paling sering digunakan dan paling efektif adalah glycolic dan lactic acid. Keduanya sama-sama memiliki kemampuan penetrasi ke dalam kulit, ditambah lagi mereka paling banyak diteliti dalam hal fungsi dan kegunaannya bagi kulit.

Apa yang dilakukan oleh glycolic, lactic, dan salicylic acid adalah “melepaskan” lapisan terluar sel-sel kulit mati, membuat sel-sel yang lebih sehat dapat muncul ke permukaan. Hasilnya tekstur dan warna kulit akan semakin baik, kotoran yang membuat pori-pori tersumbat akan terangkat, dan kulit dapat menyerap pelembab dengan lebih baik. AHA maupun BHA memberi efek pada lapisan terluar kulit dan membantu meningkatkan penampilan kulit yang rusak oleh sinar matahari, kering, dan/atau kulit yang mengalami penebalan. Terutama dalam hal ini sinar matahari dapat menyebabkan lapisan terluar kulit menebal, membuat kulit terlihat kering (Sumber: Archives of Dermatologic Research, Juni 1997, halaman 404–409; Dermatologic Surgery, Mei 1998, halaman 573–577). Ada penelitian yang menunjukkan bahwa AHA dapat membuat kulit memproduksi kolagen (Sumber: Experimental Dermatology, April 2003, (Supplemen), halaman 57-63 and Dermatologic Surgery, Mei 2001, halaman 429.)

Karena AHA dan BHA bekerja dengan menggunakan proses kimiawi, mereka dapat meresap masuk ke dalam kulit dan memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan scrub, yang hanya dapat bekerja pada permukaan luar kulit saja. Selain itu, AHA dan BHA tidak akan meng-exfoliate kulit Anda terlalu banyak. Secara teknis, ada yang disebut dengan drop-off rate (tingkat jenuh), yang artinya AHA dan BHA hanya akan mengangkat sel-sel pada permukaan kulit yang sudah mati atau rusak dan tidak akan mengangkat sel kulit yang sehat. Inilah alasannya mengapa kulit Anda akan mengalami titik jenuh dalam hal penampilan ketika menggunakan produk-produk AHA ataupun BHA. Hasil dramatis yang terjadi pada awal penggunaan (ketika lapisan yang tebal dan membuat warna kulit terlihat tidak merata telah diangkat) terlihat jauh lebih mengagumkan dibanding dengan hasil dari penggunaan yang berkelanjutan. Hal ini memang akan terjadi, dan penting untuk diingat bahwa penggunaan produk-produk AHA dan BHA yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit terus terlihat halus, memiliki warna yang merata, dan sehat. 

Perbedaan utama antara AHA dan BHA adalah AHA dapat larut dalam air, sementara BHA dapat larut dalam lemak (minyak). Sifat alami dari BHA ini membuatnya dapat menyerap masuk ke dalam minyak yang terdapat pada pori-pori kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di dalam kelenjar minyak dan berpotensi menyumbat pori-pori. BHA paling baik digunakan pada area yang berkomedo dan memiliki blemish (bercak/jerawat), dan AHA paling baik digunakan pada kulit yang rusak karena sinar matahari, mengalami penebalan, kulit kering yang tidak cenderung berjerawat (Sumber: Global Cosmetic Industry, November 2000, halaman 56–57).

No comments:

Post a Comment