Ada dua cara untuk mengangkat sel-sel kulit mati dari
luar kulit, yaitu dengan menggunakan alpha hydroxy acids (AHA) atau dengan beta
hydroxy acid (BHA). BHA hanya ada satu jenis saja yaitu salicylic acid, tetapi
AHA ada berbagai macam. Kelima jenis AHA yang muncul di dalam daftar bahan
perawatan kulit yaitu; glycolic, lactic, malic, citric, dan tartaric acid. Dari
semua jenis AHA tersebut, yang paling sering digunakan dan paling efektif
adalah glycolic dan lactic acid. Keduanya sama-sama memiliki kemampuan
penetrasi ke dalam kulit, ditambah lagi mereka paling banyak diteliti dalam hal
fungsi dan kegunaannya bagi kulit.
Apa yang dilakukan oleh glycolic, lactic, dan
salicylic acid adalah “melepaskan” lapisan terluar sel-sel kulit mati, membuat
sel-sel yang lebih sehat dapat muncul ke permukaan. Hasilnya tekstur dan warna
kulit akan semakin baik, kotoran yang membuat pori-pori tersumbat akan
terangkat, dan kulit dapat menyerap pelembab dengan lebih baik. AHA maupun BHA
memberi efek pada lapisan terluar kulit dan membantu meningkatkan penampilan
kulit yang rusak oleh sinar matahari, kering, dan/atau kulit yang mengalami
penebalan. Terutama dalam hal ini sinar matahari dapat menyebabkan lapisan
terluar kulit menebal, membuat kulit terlihat kering (Sumber: Archives of
Dermatologic Research, Juni 1997, halaman 404–409; Dermatologic Surgery, Mei
1998, halaman 573–577). Ada penelitian yang menunjukkan bahwa AHA dapat membuat
kulit memproduksi kolagen (Sumber: Experimental Dermatology, April 2003,
(Supplemen), halaman 57-63 and Dermatologic Surgery, Mei 2001, halaman 429.)
Karena AHA dan BHA bekerja dengan menggunakan proses
kimiawi, mereka dapat meresap masuk ke dalam kulit dan memberikan hasil yang
lebih baik dibanding dengan scrub, yang hanya dapat bekerja pada permukaan luar
kulit saja. Selain itu, AHA dan BHA tidak akan meng-exfoliate kulit Anda
terlalu banyak. Secara teknis, ada yang disebut dengan drop-off rate (tingkat
jenuh), yang artinya AHA dan BHA hanya akan mengangkat sel-sel pada permukaan
kulit yang sudah mati atau rusak dan tidak akan mengangkat sel kulit yang
sehat. Inilah alasannya mengapa kulit Anda akan mengalami titik jenuh dalam hal
penampilan ketika menggunakan produk-produk AHA ataupun BHA. Hasil dramatis
yang terjadi pada awal penggunaan (ketika lapisan yang tebal dan membuat warna
kulit terlihat tidak merata telah diangkat) terlihat jauh lebih mengagumkan
dibanding dengan hasil dari penggunaan yang berkelanjutan. Hal ini memang akan
terjadi, dan penting untuk diingat bahwa penggunaan produk-produk AHA dan BHA
yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit terus terlihat
halus, memiliki warna yang merata, dan sehat.
Perbedaan utama antara AHA dan BHA adalah AHA dapat
larut dalam air, sementara BHA dapat larut dalam lemak (minyak). Sifat alami
dari BHA ini membuatnya dapat menyerap masuk ke dalam minyak yang terdapat pada
pori-pori kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di dalam
kelenjar minyak dan berpotensi menyumbat pori-pori. BHA paling baik digunakan
pada area yang berkomedo dan memiliki blemish (bercak/jerawat), dan AHA paling
baik digunakan pada kulit yang rusak karena sinar matahari, mengalami
penebalan, kulit kering yang tidak cenderung berjerawat (Sumber: Global
Cosmetic Industry, November 2000, halaman 56–57).
No comments:
Post a Comment