AHA bekerja secara optimal pada konsentrat antara 5%
sampai 10% dengan pH 3 sampai 4, dan tingkat keefektifannya akan menurun pada
pH 4.5 ke atas. BHA bekerja paling baik pada konsentrat antara 1% dan 2%, dan
optimal pada pH 3, tingkat keefektifannya akan menurun pada pH 4 ke atas.
Dengan semakin tingginya pH produk atau dengan semakin kecil konsentratnya,
tingkat keefektifan AHA maupun BHA akan semakin menurun (Sumber: Cosmetic
Dermatology, Oktober 2001, halaman 15–18).
Bagaimana cara untuk mengetahui apakah suatu produk
dapat mengangkat sel-sel kulit mati dengan efektif bila perusahaan kosmetik
yang membuat produk tersebut tidak menginformasikan jumlah persentase dan
tingkat pH dari AHA dan BHA (dan pada kenyataannya mayoritas perusahaan tidak
menginformasikan hal ini)? Konsumen tidak dapat mengetahuinya, kecuali mereka
berbelanja dengan membawa-bawa kertas pengukur kadar pH, seperti yang saya
lakukan ketika sedang menilai produk exfoliant
untuk ulasan produk pada Buku, Newsletter, atau Buletin Kecantikan. Sebagai
aturan umumnya, akan lebih baik bila bahan AHA tercantum pada urutan kedua atau
ketiga dari daftar bahan, yang artinya kemungkinan besar produk tersebut
mengandung konsentrat AHA 5% ke atas. Tetapi untuk salicylic acid, tidak akan
menjadi masalah bila bahan ini terletak di tengah atau pada bagian akhir dari
daftar bahan karena konsentrat yang diperlukan hanya sebesar 2% sampai 0.5%.
Menarik untuk diketahui bahwa pada tingkat keasaman
berapapun, AHA tetap memberikan keuntungan tambahan dalam hal menahan air di
dalam kulit selagi bekerja mengangkat sel-sel kulit mati. Hal ini terjadi
karena AHA membuat sel-sel kulit meningkatkan perlindungannya. AHA juga
meningkatkan produksi ceramide pada kulit, yang membuatnya tetap lembab dan
sehat (Sumber: Dry Skin and Moisturizers Chemistry and Function, diedit oleh
Marie Loden dan Howard Maibach, 2000, halaman 237).
BHA dapat masuk lebih jauh ke dalam pori-pori bila
dibandingkan dengan AHA, tetapi BHA tidak terlalu membuat iritasi bila
dibandingkan dengan AHA. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya hubungan BHA
dengan aspirin. Aspirin (acetylsalicylic acid) memiliki kemampuan
anti-inflammatory (anti pembengkakan) dan BHA (salicylic acid), yang merupakan
turunan dari aspirin akan tetap memberikan keuntungan anti pembengkakan
tersebut pada kulit.
Produk-produk AHA dan BHA sudah pasti dapat membuat
kulit menjadi halus, mengurangi tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh
sinar matahari, memperbaiki warna kulit yang tak sama, memperbaiki tekstur,
mengangkat kotoran yang menyumbat pori-pori, dan memberikan tampilan kulit yang
lebih penuh dan kenyal (karena di permukaan kulit sekarang telah dipenuhi
dengan sel-sel kulit yang sehat). Sayangnya produk-produk tersebut tidak
memiliki efek residual—jadi ketika Anda berhenti menggunakannya maka kulit akan
kembali ke kondisi sebelumnya.
No comments:
Post a Comment