Tuesday, December 20, 2011

Solusi Perawatan Kulit Blemish


Jerawat terbentuk terutama karena hormon menyebabkan produksi sejumlah minyak berlebih pada pori-pori. Karena beberapa alasan, minyak tersebut tidak dapat keluar secara merata, kemungkinan karena bentuk pori-pori yang tidak normal. Minyak yang tidak dapat keluar ini, bersama dengan sel kulit mati yang terbentuk di pore lining/lapisan dalam pori-pori akan menumpuk dan pada akhirnya menyumbat pori-pori. Bakteri tertentu (disebut dengan propionibacterium acnes) yang terdapat pada pori-pori tumbuh subur pada minyak dan sel kulit mati sehingga menyebabkan kulit membengkak. Perkembangan dari pembengkakan dan bakteria tersebut menghasilkan jerawat (Sumber: Drugs, 2003, volume 63, issue 15, halaman 1579-1596 dan Advances in Dermatology, Januari 2003, halaman 1-10).
Jumlah penelitian yang menilik peranan pola makan dalam menyebabkan dan/atau merawat jerawat sangat terbatas. Bagi beberapa orang, reaksi alergi terhadap makanan tertentu seperti kacang, ikan salmon, atau produk olahan susu dapat memicu pembengkakan pada pori-pori, mengakibatkan blemish (bercak pada wajah/jerawat). Penelitian menunjukkan bahwa suplemen makanan, seperti zinc atau vitamin A umumnya tidak efektif sebagai perawatan untuk mengatasi jerawat. Suplemen-suplemen ini juga kemungkinan besar tidak sehat jika terlalu banyak dikonsumsi (Sumber: Journal of Pediatric Hematology and Oncology, Oktober 2002, halaman 582-584; Journal of the American Academy of Dermatology, Augustus 2002, halaman 231-240; dan European Journal of Dermatology, Juni 2000, halaman 269-273).
Untuk hasil yang optimal saat merawat blemish/jerawat:
  1. Mengurangi minyak untuk menghilangkan kondisi lingkungan dimana bakteri penyebab jerawat hidup.
  2. Exfoliate (mengangkat sel-sel kulit mati) permukaan kulit dan bagian dalam pori-pori untuk meningkatkan bentuk dan fungsi pori-pori.
  3. Bersihkan kulit dengan cairan anti-bakteri untuk menghilangkan bakteri penyebab jerawat. Ada banyak pilihan obat yang dijual bebas ataupun obat yang diresepkan untuk merawat blemish. Hal ini jadi membingungkan karena tidak ada satu obat tertentu (ataupun kombinasi terapi) yang efektif bagi semua orang. Tujuannya di sini adalah untuk menemukan kombinasi yang tepat bagi Anda, dan untuk itu Anda perlu bereksperimen.
Langkah-Langkah Perawatan Blemish
MEMBERSIHKAN WAJAH: Gunakan pembersih lembut yang dapat larut dalam air.
Salah satu mitos yang paling umum dalam perawatan kulit adalah bila Anda merasakan adanya sensasi dingin atau geli berarti sebuah produk sedang “bekerja.” Rasa tersebut sebenarnya berarti iritasi kulit, dan produk yang mengakibatkan sensasi tersebut sebenarnya dapat mengganggu proses penyembuhan kulit, membuat bekas luka memburuk, dan membantu perkembangan bakteri yang menyebabkan jerawat. Menggunakan pembersih yang mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori (seperti sabun mandi dan sabun muka batangan) juga dapat memperburuk masalah (Sumber: Dermatologic Therapy, Februari, 2004, Suplemen, halaman 16-25 dan 26-34). Langkah penting pertama adalah menemukan pembersih lembut yang dapat larut dalam air.

Jika Anda sedang membersihkan makeup yang membandel atau waterproof (anti air), Anda mungkin perlu menggunakan kain lap untuk memastikan Anda telah membersihkan seluruhnya. Untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada kain lap tersebut, gunakan kain lap yang bersih setiap kali Anda membersihkan wajah Anda.
EXFOLIATING: Gunakan produk 1 hingga 2% beta hydroxy acid (BHA) (atau 8% alpha hydroxy acid (AHA)) untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Sebagai peraturan umum untuk semua jenis jerawat (termasuk komedo), BHA lebih disukai daripada AHA karena BHA lebih dapat menembus minyak dan masuk ke dalam pori-pori dengan lebih baik (Sumber: Cosmetic Dermatology, Oktober 2001, halaman 65-72). Menembus pori-pori penting dalam meng-exfoliate lapisan dalam pori-pori. Tetapi, beberapa orang (termasuk mereka yang alergi terhadap aspirin) tidak dapat menggunakan BHA, sehingga AHA merupakan pilihan lain yang dapat digunakan.

Scrub oles atau kain lap dapat digunakan sebagai exfoliant mekanik. Hal ini dapat berguna bagi beberapa orang untuk mengangkat sel kulit mati, tetapi tetap tidak dapat dibandingkan dengan keefektifan BHA, AHA, atau perawatan oles yang diresepkan. Berhati-hatilah agar Anda tidak terlalu banyak menggosok saat menggunakan scrub mekanik—terlalu banyak mengikis kulit dapat mengganggu kemampuan kulit untuk sembuh.

DESINFEKTAN OLES: Benzoyl peroxide* dianggap sebagai desinfektan oles yang dijual bebas yang paling efektif dalam merawat blemish (Sumber: Skin Pharmacology and Applied Skin Physiology, September-Oktober 2000, halaman 292–296). Jumlah penelitian yang menunjukkan keefektifan benzoyl peroxide sangat banyak dan juga konklusif (Sumber: American Journal of Clinical Dermatology, April 2004, halaman 261-265; dan Journal of the American Academy of Dermatology, November 1999, halaman 710–716). Diantara fungsi benzoyl peroxide, salah satunya adalah kemampuannya dalam menembus folikel rambut untuk mencapai bakteri penyebab jerawat dan membunuhnya—dengan resiko iritasi yang rendah. Selain itu, ia tidak memiliki masalah yang berasal dari perlawanan bakteri seperti yang dialami oleh obat anti-bakteri (antibiotik) oles yang diresepkan (Sumber: Dermatology, 1998, volume 196, issue 1, halaman 119–125).
Tidak terdapat banyak pilihan yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri pada kulit. Alkohol dan sulfur/belerang bisa menjadi desinfektan yang baik, tetapi mereka juga terlalu mengeringkan dan dapat menyebabkan iritasi. Hal ini dapat membuat masalah kulit menjadi semakin buruk dan dapat mengganggu kemampuan kulit dalam memperbaiki diri. (Sumber: American Journal of Clinical Dermatology, April 2004, halaman 217-223 dan Cosmetics & Toiletries Magazine, Maret 2004, halaman 6; dan Infection, Maret-April 1995, halaman 89-93).
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa Tea tree oil/minyak tea tree dapat menjadi desinfektan yang efektif. Medical Journal of Australia (Oktober 1990, halaman 455–458) membandingkan tingkat efektifitas dari 5% tea tree oil dengan 5% benzoyl peroxide dalam merawat jerawat. Kesimpulannya adalah “kedua perawatan terbukti efektif dalam mengurangi jumlah luka yang membengkak/jerawat disepanjang percobaan, dengan hasil yang signifikan membuktikan bahwa benzoyl peroxide lebih baik daripada tea tree oil. Jumlah minyak berkurang secara signifikan pada kelompok benzoyl peroxide bila dibandingkan dengan kelompok tea tree oil." Sayangnya, kebanyakan produk yang dijual di pasaran memiliki tingkat konsentrat tea tree oil sedikit diatas 1%, dan bukannya 5% sebagaimana yang digunakan dalam studi.
Bagi beberapa orang, menggunakan desinfektan yang dioleskan saja mungkin cukup, tetapi biasanya hal tersebut jarang terjadi. Kombinasi antara antibakterial oles dan exfoliant sangat efektif dalam melawan blemish. Membersihkan kulit tanpa melakukan exfoliating dan membunuh bakteri kurang efektif dalam melawan blemish. Anda mungkin mendapat hasil yang cukup baik bila menggunakan salah satu diantaranya saja, tetapi dengan menggunakan kombinasi dari keduanya maka akan sangat efektif dalam merawat blemish.
*Catatan: Benzoyl peroxide dapat menetralkan efektifitas kebanyakan jenis retinoid (misalnya, Retin-A, Tazorac), oleh karena itu tidak dapat digunakan pada saat yang sama. Untuk mendapatkan manfaat dari keduanya, Anda dapat menggunakan benzoyl peroxide di pagi hari dan retinoid di sore hari. Akan tetapi, Differin (adapalene) terbukti tetap stabil dan efektif walaupun digunakan bersama dengan benzoyl peroxide (Sumber: British Journal of Dermatology, Okt. 1998, halaman 139).

MENYERAP MINYAK BERLEBIH: Hal ini mungkin merupakan masalah perawatan kulit yang paling sulit untuk dikendalikan. Karena produksi minyak hanya dipicu oleh hormon, maka tidak ada yang bisa Anda oleskan untuk menghentikan produksi minyak. Satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan adalah menghindari produk yang mengandung minyak atau emollient agar tidak memperburuk masalah. Untuk menyerap minyak, Anda dapat menggunakan beragam masker lumpur, tetapi hindarilah masker yang mengandung bahan-bahan penyebab iritasi. Walaupun terdengar aneh, Phillip's Milk of Magnesia juga dapat digunakan sebagai masker muka. Produk ini sesungguhnya tak lebih dari magnesium hydroxide cair yang bekerja sangat baik dalam menyerap minyak. Seberapa sering Anda harus menggunakan masker bergantung pada jenis kulit Anda, beberapa jenis kulit tertentu menggunakannya setiap hari; yang lainnya menggunakannya seminggu sekali.

No comments:

Post a Comment