Tuesday, December 20, 2011

Skin Lightening


Tidak peduli apa latar belakang etnis atau warna kulit Anda, pada akhirnya kebanyakan dari kita harus berjuang menghadapi masalah pigmentasi kulit berwarna kecoklatan atau keputihan. Kulit akan terlihat lebih putih atau lebih gelap dari biasanya pada area tertentu, atau Anda mungkin memperhatikan adanya noda-noda akibat discoloration atau freckles berwarna coklat hingga abu-abu/putih. Kelainan pigmentasi kulit terjadi karena tubuh memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit melanin. Melanin adalah pigmen yang diproduksi oleh sel-sel tertentu (melanocytes). Ia dipicu oleh sebuah enzim yang bernama tyrosinase, yang menghasilkan warna kulit, mata, dan rambut kita. (Sebenarnya, melanin memiliki dua bentuk utama yang berkombinasi dalam menghasilkan beragam warna kulit. Eumelanin menghasilkan kisaran warna coklat untuk kulit dan rambut, sementara pheomelanin menghasilkan berbagai jenis warna kuning hingga kemerahan.)

Bergantung pada seberapa banyak jumlahnya, melanin memberikan kulit perlindungan dari sinar matahari dengan menyerap sinar ultraviolet. Hal ini menjelaskan mengapa kulit yang berwarna lebih gelap lebih tahan terhadap terbakar sinar matahari dan efek-efek lain dari kerusakan akibat sinar matahari. Tetapi lebih tahan bukan berarti kebal terhadap masalah yang mungkin timbul.

Meningkatnya produksi melanin — juga dikenal sebagai hiperpigmentasi — seringkali disebut sebagai melasma, chloasma atau solar lentigenes. Melasma merupakan istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan semakin gelapnya warna kulit. Chloasma biasanya digunakan untuk menggambarkan discoloration (belang) pada kulit yang disebabkan oleh hormon. Perubahan hormonal ini biasanya akibat dari kehamilan, pil KB atau terapi estrogen replacement/ERT/Terapi Pemberian Hormon Estrogen. Solar lentigenes merupakan istilah teknis untuk bintik hitam pada kulit yang disebabkan oleh sinar matahari. Solar merujuk dari kata sinar matahari dan lentigene menggambarkan area yang lebih gelap pada kulit. Bintik-bintik ini cukup umum di kalangan orang dewasa yang kulitnya lama tak terlindungi ekspos sinar matahari.
Selain dari terekspos sinar matahari dan hormon, hiperpigmentasi dapat disebabkan oleh kerusakan kulit, seperti bekas jerawat, bekas luka atau bekas ruam (Sumber: Cutis, Agustus 2005, halaman 19-23). Hal ini umumnya terjadi pada kulit yang lebih gelap.

Penyebab utama munculnya area kulit yang lebih gelap, bintik coklat atau area-area discoloration untuk semua warna kulit adalah kulit yang tidak terlindungi saat terekspos sinar matahari. Dulu hal ini disebut sebagai liver spots, hal ini tidaklah tepat karena masalah pigmen ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan liver/hati. Kenyataannya, discoloration tidak perlu terjadi jika kulit dilindungi dengan baik dari sinar matahari sejak awal.

Pada warna kulit yang lebih terang hingga sedang, solar lentigenes muncul sebagai noda freckling berwarna coklat berukuran kecil hingga sedang yang dapat bertumbuh dan terakumulasi pada area-area tubuh yang paling tidak terlindungi dari matahari selama periode waktu tertentu, seperti punggung tangan, lengan bagian bawah, dada, dan wajah. Bagi mereka yang memiliki kulit yang lebih gelap, discoloration dapat terlihat sebagai noda atau area kulit yang berwarna keabu-abuan. Tidak peduli bagaimana atau mengapa discoloration ini terjadi: bagi para wanita, ini adalah sesuatu yang ingin dihilangkan dan dicegah agar tidak terjadi lagi (atau bahkan agar tak perlu terjadi sama sekali).

No comments:

Post a Comment