Tuesday, December 20, 2011

Pilihan Lain Hydroquinone


Walaupun hydroquinone memiliki tingkat keberhasilan tertinggi dan sejarah panjang keamanan penggunaan dibaliknya, ada pemutih kulit lainnya yang juga menunjukkan dapat memutihkan kulit. Tetapi penelitian yang dilakukan terhadap bahan ini masih sedikit dan seringkali hasilnya malah terlihat kurang mengesankan jika dibandingkan dengan hydroquinone. Menarik untuk diketahui, beberapa dari antara bahan-bahan alternatif tersebut, ironisnya, merupakan turunan dari hydroquinone. Diantaranya adalah ekstrak mitracarpus scaber, ekstrak Uva ursi (bearberry), Morus bombycis (mulberry), Morus alba (mulberry putih), dan Broussonetia papyrifera (mulberry kertas)—semuanya mengandung arbutin (secara teknis dikenal sebagai hydroquinone-beta-D-glucoside)—yang dapat menghambat produksi melanin.  

Arbutin dalam bentuk yang murni dianggap lebih baik dalam memutihkan kulit (alpha-arbutin, beta-arbutin, dan deoxy-arbutin).
Sejumlah penelitian juga menawarkan beberapa pilihan yang memiliki potensi untuk memutihkan kulit, diantaranya adalah ekstrak licorice (khususnya glabridin), asam azelaic, dan vitamin C yang telah distabilkan (asam L-ascobic, asam ascorbic, dan magnesium ascorbyl phosphate). Tetapi, kebanyakan dari alternatif hydroquinone ini belum diketahui seberapa banyak jumlah yang dibutuhkan dalam lotion atau cream untuk mendapatkan khasiatnya.

Sejumlah kecil penelitian menunjukkan bahwa meminum suplemen ektrak delima, asam ellagic, vitamin E, dan asam ferulic dapat menghambat produksi melanin. Semua pilihan ini dapat Anda pertimbangkan dan Anda coba. Walaupun, jika dibandingkan dengan penelitian ekstensif terhadap efek hydroquinone dalam menghambat produksi melanin, alternatif lain tersebut mungkin dapat mengecewakan Anda. Tetapi daya tarik alami mereka mungkin sulit untuk diacuhkan begitu saja oleh para konsumen (Sumber: Experimental Dermatology, Agustus 2005, halaman 601-608; Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, Desember 2005, halaman 2368-2373; International Journal of Dermatology, Agustus 2004, halaman 604-607; Journal of Drugs in Dermatology, Juli-Agustus 2004, halaman 377-381; Facial and Plastic Surgery, Februari 2004, halaman 3-9; Dermatologic Surgery, Maret 2004, halaman 385-388; Journal of Bioscience and Bioengineering, Maret 2005, halaman 272-276; Journal of Biological Chemistry, 7 November 2003, halaman 44320-44325; Journal of Agriculture and Food Chemistry, Februari 2003, halaman 1201-1207; International Journal of Cosmetic Science, Agustus 2000, halaman 291-303; dan Anti-Cancer Research, September-Oktober 1999, halaman 3769-3774).

No comments:

Post a Comment