Tuesday, December 20, 2011

Solusi Perawatan Kulit Keriput


Rencana dibawah ini dirancang untuk meningkatkan keseluruhan penampilan kulit Anda dengan memberikan bahan-bahan yang lembut, efektif dan melindungi yang telah mempunyai terbukti dapat membantu kulit keriput terlihat dan terasa lebih baik. Memberikan hasil seperti itu ke kulit setiap hari akan meningkatkan kesehatan dan penampilan kulit, mendorong produksi kolagen, dan membantu menghasilkan sel kulit yang sehat, yang berarti keriput dapat berkurang! Perhatikan bahwa saya tidak menulis " dihilangkan." Sangatlah disesalkan memang bahwa tidak ada ramuan ajaib atau kombinasi produk pada kisaran harga berapapun yang dapat benar-benar membuat keriput menghilang. Keriput yang Anda lihat dan Anda sesalkan (jangan salah mengartikan garis-garis halus di wajah Anda akibat kekeringan sebagai keriput-garis ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan menggunakan pelembab yang baik) adalah hasil dari kerusakan akibat terkena matahari terus-menerus dan kerusakan struktur pendukung kulit alami yang tidak dapat dihindari. Bahan-bahan perawatan kulit, dengan merk apapun atau yang memberikan pernyataan apapun, tidak dapat menggantikan apa yang dapat dilakukan oleh ahli bedah plastik atau dermatologis kosmetik.
Rencana langkah demi langkah berikut ini dibuat berdasarkan pada apa yang dibutuhkan kulit untuk memperbaiki dirinya sendiri dan berfungsi secara optimal:
  • Tabir surya canggih yang memiliki formula melebihi perlindungan tabir surya biasa. Pertahanan terbaik dan yang paling penting melawan keriput adalah dengan setiap hari menggunakan tabir surya yang berformula baik dengan tingkat SPF 15 atau lebih tinggi. Penggunaan tabir surya setiap hari (baik pada pelembab ataupun alas bedak) sangatlah penting untuk mencegah keriput baru dan menjaga garis-garis keriput yang telah ada agar tidak semakin dalam setiap tahun. Dengan mengabaikan prinsip dasar ini dan lebih berfokus pada penyataan anti-penuaan (yang mana, jika tidak melibatkan tabir surya, tidak perlu dibuktikan keefektifannya) adalah sama saja dengan memberikan undangan terbuka untuk datangnya lebih banyak keriput, belang pada kulit dan juga potensi kanker kulit. Dasarnya adalah untuk mencari produk yang mempunyai tingkat SPF 15 atau lebih tinggi, dan memastikan bahwa produk tersebut memiliki satu dari bahan-bahan yang terdaftar sebagai bahan aktif untuk memastikan perlindungan cukup dari sinar UVA: avobenzone (juga dikenal sebagai Parsol 1789 atau butyl methoxydibenzoylmethane), titanium dioxide, atau zinc oxide. Diluar Amerika Serikat, Mexoryl SX dan Tinosorb adalah bahan-bahan efektif untuk melindungi dari UVA. Selain itu,sangatlah menguntungkan jika tabir surya yang Anda pilih juga mengandung antioksidan, anti-iritasi, bahan-bahan yang mangaktifkan sel dan bahan-bahan yang meniru struktur dan fungsi kulit yang sehat. Sejumlah besar penelitian ilmuwan adalah untuk membuktikan bagaimana antioksidan tidak hanya meningkatkan keefektifan tabir surya akan tetapi juga berperan penting mengurangi radikal bebas dan terbakarnya kulit akibat terkena sinar matahari. Tabir surya mutakhir mengandung tidak hanya bahan-bahan yang efektif melindungi terhadap UVA akan tetapi juga mengandung antioksidan dan bahan-bahan lain yang membantu kulit terlihat dan terasa lebih baik. Pendek kata, untuk keuntungan dan perbaikan optimal, tabir surya Anda perlu lebih dari sekedar menolak sinar ultraviolet; namun juga harus bekerja pada tingkat sel untuk mencegah kerusakan. (Sumber: Journal of the American Academy of Dermatology, Juni 2005, halaman 937-958; Photodermatology, Photoimmunology, and Photomedicine, Agustus 2004, halaman 200-204; dan Cutis, September 2003, halaman 11-15.)
  • Retin-A, Renova, Avita (nama obat tretinoin) dan Tazorac (nama obat tazarotene), yang diresepkan oleh dokter atau dermatologis Anda, masih merupakan standar emas diantara produk topikal yang diresepkan untuk meningkatkan penampilan dari kulit yang rusak akibat matahari (keriput dan belang). Tretinoin memiliki kemampuan untuk mengembalikan produksi sel kulit abnormal kembali ke suatu tingkatan yang normal-bayangkan bahan ini seperti guru dari bahan pengaktif sel. Hasilnya pada kebanyakan kasus adalah peningkatan produksi kolagen kulit, yang akan membuat kulit lebih mulus dan menghasilkan sedikit (tetapi terlihat) pengurangan pada kedalaman dan penampilan keriput; Tazarotene dipercaya bekerja dengan cara yang sama dengan tretinoin (Sumber: Cutis, Februari 2005, halaman 10-13; Mechanisms of Ageing and Development, Juli 2004, halaman 465-473; dan Dermatologic Surgery, Juni 2004, halaman 864-866).
  • Produk AHA atau BHA yang efektif. Satu akibat signifikan dari kerusakan yang diakibatkan sinar matahari adalah lapisan luar kulit menjadi tebal, belang, kasar dan tidak rata. Cara terbaik untuk membantu kulit menyingkirkan lapisan abnormal kulit yang mati dan tidak sehat adalah dengan menggunakan produk alpha hydroxyl acid (AHA) atau beta hydroxyl acid (BHA) yang diformulasi dengan baik. Exfoliant ini tidak hanya akan meratakan warna kulit akan tetapi menghasilkan peningkatan signifikan pada tekstur kulit. Keuntungan lain adalah dengan menyingkirkan lapisan yang terakumulasi dari sel kulit mati maka akan membantu produk-produk lain yang Anda gunakan, terutama pelembab, lebih mudah meresap ke kulit dan menjadi lebih efektif. Bentuk AHA yang paling sering diteliti adalah glycolic atau lactic acids. Salicylic acid adalah satu-satunya pilihan BHA. Untuk AHA, carilah produk yang mengandung setidaknya 5% AHA, akan tetapi lebih baik kalau 8-10%. Jika presentasenya tidak disebutkan pada tabel, maka bahan tersebut seharusnya berada paling atas pada daftar bahan. Untuk produk BHA, tersedia konsentrasi 0.5% sampai 2%.

    Perbedaan dalam hal konsentrasi antara AHA dan BHA tidaklah bersifat kualitatif. AHA tidaklah lebih efektif atau lebih baik dari BHA hanya karena peningkatan konsentrasi yang satu lebih dibandingkan dengan yang lain. Melainkan, AHA yang digunakan setiap hari dan tidak perlu dibilas akan efektif pada tingkatan 5% sampai 10% dan BHA pada 1% sampai 2%. (Sumber: Women's Health In Primary Care, Juli 2003, halaman 333-339; Journal of Dermatological Treatment, April 2004, halaman 88-93; Dermatology, Januari 1999; halaman 50-53; dan Journal of the American Academy of Dermatology, April 1997, halaman 589-593). Terdapat banyak contoh dalam bidang perawatan kulit dimana persentase dari suatu bahan tidaklah mewakili superioritas bahan tersebut.

    Jika Anda sedang melawan keriput atau noda yang membandel atau bincil hitam, BHA adalah pilihan yang lebih baik karena salicyc acid dapat juga meningkatkan bentuk pori-pori. Entah Anda memilih produk AHA atau BHA, sangatlah penting diperhatikan bahwa pH dari produk yang Anda pilih adalah antara 3 sampai 4. Jangkauan ini penting untuk memastikan kedua jenis bahan dapat menyingkirkan kulit mati. Anda dapat menemukan produk dengan pH yang lebih rendah dari 3, akan tetapi jenis ini cenderung terlalu mengiritasi semua jenis kulit, yang mana membuat semua keuntungan yang dihasilkan mereka percuma. (ketika saya membuat penilaian untuk perawatan kulit dengan AHA atau BHA, pH selalu dites untuk memastikan produk tersebut benar-benar dapat meng-exfoliate kulit.) (Sumber: Plastic and Reconstructive Surgery, April 2005, halaman 1156-1162; Dermatologic Surgery, February 2005, halaman 149-154; dan Experimental Dermatology, Desember 2003, halaman 57-63.)
  • Produk yang mencerahkan kulit dan berdasarkan Hydroquinone. Jika terjadi belang pada kulit yang disebabkan oleh matahari ataupun hormon, diperlukan suatu produk pencerah kulit. Carilah produk dengan tekstur yang Anda inginkan (krim, lotion, gel) yang mengandung hydroquinone sebanyak 1% atau 2 %. Banyak sekali hasil penelitian yang menujukkan bahwa bahan ini aman dan efektif dalam meningkatkan penampilan belang coklat pada kulit dengan mendorong produksi melanin. Hydroquinone juga tersedia dalam konsentrasi yang lebih tinggi dengan menggunakan resep (sebagai contoh adalah TriLuma, yang mengkombinasikan 4% hydroquinone dengan tretinoin dan corticosteroid). Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan produk pencerah kulit yang juga mengandung glycolic atau salicylic acid kerena pengelupas kulit ini dapat mempercepat hasil yang Anda inginkan. Walaupun hydroquinone mempunyai tingkat efektivitas paling tinggi dan sejarah paling panjang dalam hal penggunaannya yang aman, ada banyak alternatif yang telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam hal mencerahkan kulit, akan tetapi hasil penelitiannya sangat sedikit dan hasilnya pucat dibandingkan dengan hydroquinone. Sangatlah menarik untuk melihat bahwa bahan-bahan alternatif ini adalah, ironisnya, adalah produk turunan atau derivatif dari hydroquinone. Termasuk didalamnya adalah ekstrak mitracarpus scaber, ekstrak Uva Ursi (bearberry), yang mengandung arbutin, dan berbagai jenis arbutin. Pilihan lainnya adalah berdasarkan beberapa penelitian mengenai kemungkinan kemampuan bahan-bahan berikut ini dalam mencerahkan kulit, kojic acid, licorice extract, azelaic acid, dan vitamin C yang distabilkan. Yang belum disimpulkan dari hydroquinone sebagai alternatif adalah berapa banyak yang dibutuhkan untuk dapat memberikan hasil. Dibandingkan dengan hasil menyeluruh mengenai efek hydroquinone pada kulit manusia, alternatif-alternatif ini mungkin dapat mengecewakan. (Sumber: International Journal of Dermatology, Agustus 2004, halaman 604-607; Journal of Drugs in Dermatology, Juli-Agustus 2004, halaman 377-381; Facial and Plastic Surgery, Februari 2004, halaman 3-9; Dermatologic Surgery, Maret 2004, halaman 385-388; Journal of Bioscience and Bioengineering, Maret 2005, halaman 272-276; dan Journal of Agriculture and Food Chemistry, Februari 2003, halaman 1201-1207.) Yang menarik, hydroquinone bukan saja pahlawan untuk mereka yang mengalami kulit belang akibat matahari ataupun hormon akan tetapi komponen hydroquinone mempunyai potensi antioksidan (Sumber: Journal of Natural Products, November 2002, halaman 1,605-1,611).
  • Perlakukan dengan lembut! Jangan lupa bahwa pembersih dan produk yang lembut yang tidak mengandung bahan yang dapat mengiritasi kulit berperan penting dalam membantu kulit Anda agar terlihat lebih baik. Menggunakan pembersih yang lembut, dan dapat dibersihkan dengan air akan meminimalisir iritasi kulit, mencegah hilangnya kelembaban, dan tidak akan meninggalkan sisa-sisa yang dapat menyumbat kulit Anda. Tidak ada pembersih yang akan mengubah keriput akan tetapi membersihkan dengan lembut dan mengurangi iritasi dan terbakarnya kulit akan membantu proses penyembuhan yang terjadi akibat produk-produk seperti tabir surya dan tretinoin. Untuk lebih detilnya, lihat Bagaimana Memperlakukan Kulit Anda dengan Lembut.
Pelembab yang diformulasikan dengan baik dan canggih (sebaiknya berbentuk serum atau cair jika Anda memiliki kulit normal cenderung berminyak atau kulit yang mudah berjerawat) dapat sangat berguna dalam meningkatkan tekstur kulit, meningkatkan kecemerlangan kulit, dan menciptakan permukaan kulit yang lebih mulus dan kenyal. Gel, krim, serum atau lotion yang mengandung antioksidan, bahan-bahan yang meniru struktur kulit, bahan pengaktif sel, dan anti-iritasi dapat menghasilkan kolagen baru, menciptakan sel kulit sehat, dan mengurangi bahaya lebih lanjut. Pastikan bahwa kemasan produk akan menjaga bahan-bahan yang berguna tersebut tetap stabil begitu produk telah dibuka. Hal ini berarti tube dari bahan yang tidak tembus cahaya atau botol dengan aplikator pompa atau bukaan kecil, dan hindari kemasan bening dan toples dengan jenis apapun.

Solusi Perawatan Kulit Kering


Sebelum Anda mulai menciptakan rencana perang untuk kulit kering Anda dibagian manapun dari seluruh tubuh Anda, sangat penting untuk mengetahui apa itu kulit kering. Ironisnya, masalah kulit kering tidak semudah hanya sekedar kekurangan pelembab. Ada sebuah studi yang membandingkan kadar air pada kulit kering cenderung normal dengan kulit kering dan hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Menambahkan kelembaban pada kulit tidak selalu merupakan hal yang baik-anggaplah bila terlalu lembab, seperti berendam di dalam bathtub, buruk bagi kulit karena menggangu matriks intrasel kulit dengan memecah-mecah komposisi yang membuat sel-sel kulit berfungsi normal dan sehat (Sumber: Journal of Investigative Dermatology, Februari 2003, halaman 275-284).
Penyebab kulit menjadi kering adalah matriks intrasel (zat-zat di antara sel-sel kulit yang menjaga mereka utuh, seimbang, dan sehat) telah menipis atau rusak, menyebabkan kehilangan cairan. Agar kulit tidak menjadi kering, yang terutama harus dilakukan adalah mengurangi kerusakan, sekaligus menjaga dan memperbaiki matrik intrasel tersebut.
Untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada matriks kulit, jangan gunakan produk perawatan kulit berupa sabun, pembersih yang berbahan keras, atau produk-produk dengan komposisi bahan yang dapat mengiritasi kulit. Produk-produk bermasalah ini dapat merusak lapisan luar kulit, menghancurkan matriks intrasel dan pada akhirnya akan menyebabkan kulit yang permukaannya tidak rata dan terasa kasar.
Ekspos terus menerus terhadap lingkungan yang kering, udara dingin, begitu pula dengan udara yang kering dan tingkat kelembaban rendah yang menyembur dari AC, semua hal tersebut akan merusak matriks kulit. Menambahkan humidifier (alat pelembab udara) di rumah Anda dapat membuat perbedaan yang signifikan!
Percaya atau tidak, sinar matahari berperan besar dalam mengakibatkan kulit menjadi semakin kering. Kulit yang terekspos sinar matahari secara langsung tanpa perlindungan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan luar kulit dimana sel-sel kulit jadi kurang menempel satu sama lain. Hasilnya adalah permukaan kulit yang baru terbentuk akan menjadi tidak sehat dan rusak secara berkelanjutan. Kerusakan kulit akibat sinar matahari juga akan menggangu dan menghancurkan matrik intrasel kulit. Ingatlah bahwa sinar matahari dapat menembus masuk ke dalam kaca-kaca kantor dan mobil. Perlindungan terhadap sinar matahari diperlukan setiap hari untuk mendapatkan kulit yang sehat.
Memperbaiki pergantian sel merupakan pertimbangan penting lainnya dalam menghilangkan kulit kering dan memperbaiki penampilannya. Kulit kering tidak mengelupas seperti seharusnya dan lapisan sel-sel kulit mati yang terus menumpuk itu akan terasa kasar dan menyebabkan kulit terlihat bersisik. Bahan-bahan exfoliant yang terformulasi dengan baik dan memiliki tingkat pH yang sesuai seperti alpha hydroxyl acid (glycolic atau lactic acid) atau beta hydroxy acid (salicylic acid) dapat mengatasi masalah ini dengan baik.
Secara genetis, penuaan juga merupakan salah satu penyebab kekeringan pada kulit, karena tingkat estrogen pada tubuh menurun drastis maka kulit menjadi lebih tipis dan simpanan lemak di bawah kulit (yang merupakan bagian dari kulit yang berfungsi sebagai pelindung) juga menjadi semakin tipis atau menghilang. Sayangnya, hanya sedikit yg dapat dilakukan mengenai hal ini selain menggunakan jenis-jenis terapi hormon (HRT/Hormone Replacement Therapy) dan pengganti hormon menggunakan tumbuh-tumbuhan (phytoestrogens) yang dapat dikonsumsi ketika makan atau minum yang berbahan dasar kedelai.
Untuk diingat, walaupun minum air putih delapan gelas sehari baik untuk tubuh Anda, hal tersebut tidak dapat memperbaiki atau mengurangi kondisi kulit kering. Penyebab dan perawatan untuk kulit kering jauh lebih kompleks daripada sekedar meminum air putih.
Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memenangkan peperangan ini:
Gunakan tabir surya: sinar matahari, bahkan ketika terlihat remang-remang, dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, yang membuat kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban ataupun terasa halus menjadi semakin berkurang.
Penggunaan pelembab tercanggih: Pelembab harus mengandung banyak antioksidan, bahan-bahan pengikat air, dan bahan-bahan anti radang. Bila Anda memiliki kulit yang selalu atau sangat kering, pelembab yang Anda gunakan juga harus mengandung berbagai bentuk lemak seperti lecithin, cholesterol, glycerol, glycerides, dan minyak nabati. Kurang dari itu, kulit Anda tidak akan terjaga dari kekeringan karena pengaruh lingkungan. Untuk memastikan kestabilan bahan-bahan yang ringan dan sensitif udara, pastikan apakah pelembab yang Anda pilih tidak dalam kemasan yang bening atau dalam bentuk toples.
Aplikasikan pelembab berkali-kali: Bila Anda memiliki kulit kering, Anda tidak dapat menggunakannya terlalu banyak sekaligus. Jadi kapanpun terasa mulai kering, aplikasikan lagi. Sangat penting untuk mengaplikasikan pelembab kembali sehabis mencuci tangan. Jangan lupa untuk menyimpan pelembab di tas, meja, dan setiap toilet di rumah Anda.
Hindari sabun-gunakanlah pembersih yang lembut dan tidak mengeringkan: Hal ini sangat penting. Jangan pernah menggunakan pembersih yang membuat kulit terasa kering, dan hal ini termasuk untuk kulit bagian leher ke bawah. Jangan menggosok kulit secara berlebihan-Anda tidak dapat menghilangkan kekeringan dengan menggosoknya. 

  • Hindari berendam di dalam bathtub, Jacuzzi, atau mandi terlalu lama di bawah pancuran: Walaupun mandi dengan berendam ataupun berada di bawah pancuran rasanya sangat menyenangkan, terlalu banyak air akan berakibat buruk bagi kulit karena akan memecah lapisan penutup yang melindung kulit (matriks intrasel kulit), dan menghancurkan bahan-bahan yang membuat sel-sel kulit tetap utuh. Usahakan untuk mandi secepat yang memungkinkan.
  • Gunakan alat pelembab udara: Kurangnya kelembaban merupakan penyebab terbesar dari mengeringnya kulit yang diakibatkan oleh lingkungan. Alat pelembab udara termasuk tidak mahal, bertahan lama, dan seluruh keluarga ikut merasakan efeknya. Bila Anda memiliki rumah yang besar atau bertingkat, Anda mungkin memerlukan dua atau tiga alat pelembab udara untuk mendapatkan manfaatnya.
  • Hindari menuangkan bath oil ke dalam bak mandi: Sesungguhnya tidak terlalu masuk akal untuk menuangkan bath oil ke dalam bak mandi karena kebanyakan minyak akan langsung turun ke bawah, dan mereka juga membuat lantai bathtub licin dan berbahaya. Bath oil juga mendorong Anda untuk berendam lebih lama di dalam bathtub dan hal itu tidak baik untuk kulit. Juga ada penelitian yang menunjukkan bahwa minyak dapat memerangkap bahan-bahan pembersih di dalam kulit, menyebabkan iritasi dan kekeringan. Minyak paling baik diaplikasikan ketika Anda telah selesai berendam atau mandi di bawaha pancuran, setelah Anda telah membilas tubuh dan mengeringkan tubuh dengan handuk.
  • Exfoliate: Pergantian sel-sel kulit (exfoliating) merupakan fungsi kulit yang sehat, tetapi karena kerusakan yang terjadi karena sinar matahari, kulit tidak dapat melakukannya tanpa mendapat bantuan. AHA atau BHA yang terformulasi dengan baik dapat membantu sel-sel kulit memperbaharui diri dengan lebih alamiah, dengan membuat penumpukan sel-sel kulit mati mengelupas dan menggantinya dengan sel-sel yang baru yang lebih halus.

  • Gunakan minyak nabati murni, seperti minyak zaitun (olive oil), setelah pelembab pada bagian kulit yang kering: Pada malam hari, setelah mengaplikasikan pelembab, pijat-pijat area yang kering menggunakan minyak nabati. Minyak zaitun murni merupakan pilihan yang baik karena sangat kaya akan antioksidan.
  • Jangan lupa bagian bibir Anda: Bibir adalah yang paling sulit untuk tetap lembut dan halus ketika udara kering. Bagian ini kekurangan lemak dan struktur sel, dan akibatnya sangat rentan terkena efek udara yang kering. Selama siang hari aplikasikan lipstik atau lipgloss berkali-kali. Pada malam hari pastikan untuk melakukan hal yang sama. Jangan tidur sebelum melindungi bibir Anda. Pelembab bibir yang dipergunakan sepanjang malam hari dapat mencegah bibir kering. Pastikan pelembab bibir tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengiritasi; peppermint dan menthol (sering terdapat pada pelembab bibir).
  • Jangan pernah gunakan produk-produk yang mengandung bahan-bahan yang dapat mengeringkan atau mengiritasi: Tetapi Anda sudah tahu tentang hal yang satu ini bukan ?
Bila setelah semuanya ini Anda mendapati kulit Anda tetap kering, pertimbangkanlah untuk menggunakan sarung tangan plastik di tangan atau kaki Anda atau bungkus bagian tangan, kaki, ataupun telapak kaki yang paling kering dengan menggunakan pembungkus berbahan plastik setelah mengaplikasikan AHA atau BHA, pelembab, dan minyak. Anda akan terkejut dengan besarnya perbedaan yang terjadi bila Anda melakukannya paling sedikit sekali atau dua kali seminggu. (Sudah pasti pembungkus plastik hanya digunakan untuk bagian siku, tangan, kaki, atau telapak kaki, dan bukan di wajah).
Sumber-sumber tambahan untuk artikel ini: Dermatologic Therapy, 2004, 17 Suppl. 1:43-8; American Journal of Clinical Dermatology, April 2003, halaman 771-788; Journal of the American Academy of Dermatology, Maret 2003, halaman 352-358; Skin Research and Technology, November 2003, 306-311; American Journal of Clinical Dermatology, April 2003, halaman 771-778.

Solusi Perawatan Kulit Blemish


Jerawat terbentuk terutama karena hormon menyebabkan produksi sejumlah minyak berlebih pada pori-pori. Karena beberapa alasan, minyak tersebut tidak dapat keluar secara merata, kemungkinan karena bentuk pori-pori yang tidak normal. Minyak yang tidak dapat keluar ini, bersama dengan sel kulit mati yang terbentuk di pore lining/lapisan dalam pori-pori akan menumpuk dan pada akhirnya menyumbat pori-pori. Bakteri tertentu (disebut dengan propionibacterium acnes) yang terdapat pada pori-pori tumbuh subur pada minyak dan sel kulit mati sehingga menyebabkan kulit membengkak. Perkembangan dari pembengkakan dan bakteria tersebut menghasilkan jerawat (Sumber: Drugs, 2003, volume 63, issue 15, halaman 1579-1596 dan Advances in Dermatology, Januari 2003, halaman 1-10).
Jumlah penelitian yang menilik peranan pola makan dalam menyebabkan dan/atau merawat jerawat sangat terbatas. Bagi beberapa orang, reaksi alergi terhadap makanan tertentu seperti kacang, ikan salmon, atau produk olahan susu dapat memicu pembengkakan pada pori-pori, mengakibatkan blemish (bercak pada wajah/jerawat). Penelitian menunjukkan bahwa suplemen makanan, seperti zinc atau vitamin A umumnya tidak efektif sebagai perawatan untuk mengatasi jerawat. Suplemen-suplemen ini juga kemungkinan besar tidak sehat jika terlalu banyak dikonsumsi (Sumber: Journal of Pediatric Hematology and Oncology, Oktober 2002, halaman 582-584; Journal of the American Academy of Dermatology, Augustus 2002, halaman 231-240; dan European Journal of Dermatology, Juni 2000, halaman 269-273).
Untuk hasil yang optimal saat merawat blemish/jerawat:
  1. Mengurangi minyak untuk menghilangkan kondisi lingkungan dimana bakteri penyebab jerawat hidup.
  2. Exfoliate (mengangkat sel-sel kulit mati) permukaan kulit dan bagian dalam pori-pori untuk meningkatkan bentuk dan fungsi pori-pori.
  3. Bersihkan kulit dengan cairan anti-bakteri untuk menghilangkan bakteri penyebab jerawat. Ada banyak pilihan obat yang dijual bebas ataupun obat yang diresepkan untuk merawat blemish. Hal ini jadi membingungkan karena tidak ada satu obat tertentu (ataupun kombinasi terapi) yang efektif bagi semua orang. Tujuannya di sini adalah untuk menemukan kombinasi yang tepat bagi Anda, dan untuk itu Anda perlu bereksperimen.
Langkah-Langkah Perawatan Blemish
MEMBERSIHKAN WAJAH: Gunakan pembersih lembut yang dapat larut dalam air.
Salah satu mitos yang paling umum dalam perawatan kulit adalah bila Anda merasakan adanya sensasi dingin atau geli berarti sebuah produk sedang “bekerja.” Rasa tersebut sebenarnya berarti iritasi kulit, dan produk yang mengakibatkan sensasi tersebut sebenarnya dapat mengganggu proses penyembuhan kulit, membuat bekas luka memburuk, dan membantu perkembangan bakteri yang menyebabkan jerawat. Menggunakan pembersih yang mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori (seperti sabun mandi dan sabun muka batangan) juga dapat memperburuk masalah (Sumber: Dermatologic Therapy, Februari, 2004, Suplemen, halaman 16-25 dan 26-34). Langkah penting pertama adalah menemukan pembersih lembut yang dapat larut dalam air.

Jika Anda sedang membersihkan makeup yang membandel atau waterproof (anti air), Anda mungkin perlu menggunakan kain lap untuk memastikan Anda telah membersihkan seluruhnya. Untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada kain lap tersebut, gunakan kain lap yang bersih setiap kali Anda membersihkan wajah Anda.
EXFOLIATING: Gunakan produk 1 hingga 2% beta hydroxy acid (BHA) (atau 8% alpha hydroxy acid (AHA)) untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Sebagai peraturan umum untuk semua jenis jerawat (termasuk komedo), BHA lebih disukai daripada AHA karena BHA lebih dapat menembus minyak dan masuk ke dalam pori-pori dengan lebih baik (Sumber: Cosmetic Dermatology, Oktober 2001, halaman 65-72). Menembus pori-pori penting dalam meng-exfoliate lapisan dalam pori-pori. Tetapi, beberapa orang (termasuk mereka yang alergi terhadap aspirin) tidak dapat menggunakan BHA, sehingga AHA merupakan pilihan lain yang dapat digunakan.

Scrub oles atau kain lap dapat digunakan sebagai exfoliant mekanik. Hal ini dapat berguna bagi beberapa orang untuk mengangkat sel kulit mati, tetapi tetap tidak dapat dibandingkan dengan keefektifan BHA, AHA, atau perawatan oles yang diresepkan. Berhati-hatilah agar Anda tidak terlalu banyak menggosok saat menggunakan scrub mekanik—terlalu banyak mengikis kulit dapat mengganggu kemampuan kulit untuk sembuh.

DESINFEKTAN OLES: Benzoyl peroxide* dianggap sebagai desinfektan oles yang dijual bebas yang paling efektif dalam merawat blemish (Sumber: Skin Pharmacology and Applied Skin Physiology, September-Oktober 2000, halaman 292–296). Jumlah penelitian yang menunjukkan keefektifan benzoyl peroxide sangat banyak dan juga konklusif (Sumber: American Journal of Clinical Dermatology, April 2004, halaman 261-265; dan Journal of the American Academy of Dermatology, November 1999, halaman 710–716). Diantara fungsi benzoyl peroxide, salah satunya adalah kemampuannya dalam menembus folikel rambut untuk mencapai bakteri penyebab jerawat dan membunuhnya—dengan resiko iritasi yang rendah. Selain itu, ia tidak memiliki masalah yang berasal dari perlawanan bakteri seperti yang dialami oleh obat anti-bakteri (antibiotik) oles yang diresepkan (Sumber: Dermatology, 1998, volume 196, issue 1, halaman 119–125).
Tidak terdapat banyak pilihan yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri pada kulit. Alkohol dan sulfur/belerang bisa menjadi desinfektan yang baik, tetapi mereka juga terlalu mengeringkan dan dapat menyebabkan iritasi. Hal ini dapat membuat masalah kulit menjadi semakin buruk dan dapat mengganggu kemampuan kulit dalam memperbaiki diri. (Sumber: American Journal of Clinical Dermatology, April 2004, halaman 217-223 dan Cosmetics & Toiletries Magazine, Maret 2004, halaman 6; dan Infection, Maret-April 1995, halaman 89-93).
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa Tea tree oil/minyak tea tree dapat menjadi desinfektan yang efektif. Medical Journal of Australia (Oktober 1990, halaman 455–458) membandingkan tingkat efektifitas dari 5% tea tree oil dengan 5% benzoyl peroxide dalam merawat jerawat. Kesimpulannya adalah “kedua perawatan terbukti efektif dalam mengurangi jumlah luka yang membengkak/jerawat disepanjang percobaan, dengan hasil yang signifikan membuktikan bahwa benzoyl peroxide lebih baik daripada tea tree oil. Jumlah minyak berkurang secara signifikan pada kelompok benzoyl peroxide bila dibandingkan dengan kelompok tea tree oil." Sayangnya, kebanyakan produk yang dijual di pasaran memiliki tingkat konsentrat tea tree oil sedikit diatas 1%, dan bukannya 5% sebagaimana yang digunakan dalam studi.
Bagi beberapa orang, menggunakan desinfektan yang dioleskan saja mungkin cukup, tetapi biasanya hal tersebut jarang terjadi. Kombinasi antara antibakterial oles dan exfoliant sangat efektif dalam melawan blemish. Membersihkan kulit tanpa melakukan exfoliating dan membunuh bakteri kurang efektif dalam melawan blemish. Anda mungkin mendapat hasil yang cukup baik bila menggunakan salah satu diantaranya saja, tetapi dengan menggunakan kombinasi dari keduanya maka akan sangat efektif dalam merawat blemish.
*Catatan: Benzoyl peroxide dapat menetralkan efektifitas kebanyakan jenis retinoid (misalnya, Retin-A, Tazorac), oleh karena itu tidak dapat digunakan pada saat yang sama. Untuk mendapatkan manfaat dari keduanya, Anda dapat menggunakan benzoyl peroxide di pagi hari dan retinoid di sore hari. Akan tetapi, Differin (adapalene) terbukti tetap stabil dan efektif walaupun digunakan bersama dengan benzoyl peroxide (Sumber: British Journal of Dermatology, Okt. 1998, halaman 139).

MENYERAP MINYAK BERLEBIH: Hal ini mungkin merupakan masalah perawatan kulit yang paling sulit untuk dikendalikan. Karena produksi minyak hanya dipicu oleh hormon, maka tidak ada yang bisa Anda oleskan untuk menghentikan produksi minyak. Satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan adalah menghindari produk yang mengandung minyak atau emollient agar tidak memperburuk masalah. Untuk menyerap minyak, Anda dapat menggunakan beragam masker lumpur, tetapi hindarilah masker yang mengandung bahan-bahan penyebab iritasi. Walaupun terdengar aneh, Phillip's Milk of Magnesia juga dapat digunakan sebagai masker muka. Produk ini sesungguhnya tak lebih dari magnesium hydroxide cair yang bekerja sangat baik dalam menyerap minyak. Seberapa sering Anda harus menggunakan masker bergantung pada jenis kulit Anda, beberapa jenis kulit tertentu menggunakannya setiap hari; yang lainnya menggunakannya seminggu sekali.

Solusi Perawatan Kulit Berkomedo


Banyak orang merasa frustasi atau bingung bagaimana merawat blackhead/komedo (Secara teknis disebut dengan comedones) atau whitehead/komedo berwarna putih yang berisi lemak (secara teknis disebut dengan milia). Apa yang membuat mereka bingung? Hal ini terutama disebabkan oleh banyaknya produk yang mengaku dapat menghilangkan komedo tetapi ternyata tidak, bahkan seringkali produk-produk tersebut justru membuat keadaan jadi lebih buruk. Pada kenyataannya, di samping karena pernyataan-pernyataan pemasaran yang menyesatkan dari berbagai produk, konsep tentang komedo (biasanya disertai oleh kulit yang berminyak) dan whitehead (biasanya disertai oleh kulit yang kering atau berminyak) itu sendiri sulit untuk diterima. Jadi, apa kenyataannya? Secara singkat, mereka sulit untuk dihilangkan. Merawat pori-pori yang tersumbat memang sulit, tetapi ada hal-hal yang dapat Anda lakukan.
Begini cara kerjanya: Pori-pori yang berfungsi dengan baik menghasilkan sebum (minyak) dalam jumlah normal. Saat minyak dalam jumlah normal tersebut dihasilkan, ia dapat keluar dengan mudah melalui pori-pori ke permukaan kulit, kemudian membentuk lapisan tipis yang tidak terlihat untuk melindungi wajah. Jumlah minyak yang dihasilkan diatur oleh hormon, khususnya androgen, yaitu hormon yang memberikan karakteristik maskulin pada manusia.
Saat hormon memproduksi sebum berlebih, sel kulit mati menghalangi, dan pori-pori rusak atau bentuknya tak normal, maka jalan keluar minyak terhalang, dan pada akhirnya menciptakan penyumbatan—suatu lingkungan yang sempurna bagi munculnya komedo dan/atau whitehead. Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit atau makeup yang mengandung bahan-bahan serupa komposisi minyak (minyak manusia merupakan campuran triglycerides, asam lemak, wax esters, squalene, cholesterol, dan cholesterol esters) akan membuat keadaan menjadi semakin buruk. Semua bahan tersebut sering ditemukan terkandung dalam ribuan produk kosmetik dan mereka dapat meresap ke dalam pori-pori, ikut menumpuk bersama dengan gumpalan sebum yang sudah terbentuk sebelumnya. Yang menarik dan berbeda dari kepercayaan umum, ukuran dari molekul minyak mineral dan petroleum jelly terlalu besar sehingga tidak dapat diserap oleh pori-pori. Kedua bahan tersebut terasa berminyak, khususnya pada jenis kulit berminyak, tetapi keduanya terbukti tidak membuat pori-pori tersumbat atau mengakibatkan komedo. Singkatnya, saat kombinasi sel kulit mati dan minyak dalam jumlah besar terperangkap di dalam pori-pori yang tidak tertutup oleh kulit maka penyumbatan tersebut akan terekspos udara, menyebabkan sel-sel dan sebum teroksidasi dan menghasilkan warna hitam pada komedo/blackhead. Saat minyak dan sel kulit berada di dalam pori-pori yang tertutup oleh kulit, mereka tidak terekspos udara sehingga tidak berwarna hitam, tetapi membentuk benjolan kecil berwarna putih di bawah kulit.
Pertanyaan yang selalu muncul adalah: Mengapa beberapa orang memiliki whitehead dan bukan komedo? Mengapa masalah tersebut muncul pada area tertentu saja? Apa yang membuat beberapa produk dapat menyebabkan munculnya jerawat pada beberapa orang tetapi tidak menyebabkan komedo? Dan terakhir, apa yang membuat beberapa produk menyebabkan munculnya komedo pada beberapa orang tetapi tidak menyebabkan jerawat? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki jawaban yang spesifik. Tampaknya, hal ini terutama disebabkan oleh genetik ditambah dengan kondisi mendukung (seperti yang telah dibahas di atas). Belum lagi reaksi yang tidak kita ketahui yang disebabkan oleh beragam bahan kosmetik dari beragam produk yang kita gunakan.
Selain menghindari produk yang mengandung terlalu banyak emollient (maksudnya cream yang terasa lengket) dan hanya menggunakan pelembab saat Anda benar-benar membutuhkannya, sebenarnya hanya ada empat hal penting yang Anda butuhkan untuk menghilangkan whitehead dan komedo:
  1. Pembersih lembut yang dapat larut dalam air (dan hindari sabun dalam bentuk batangan). Bahan-bahan yang membuat sabun tetap berbentuk batangan dapat menyumbat pori-pori, dan iritasi dapat menyebabkan sel kulit mengelupas sebelum saatnya dan menumpuk di dalam pori-pori. Berita baiknya adalah saat ini mayoritas pembersih bersifat lembut. Orang yang berkulit kering dapat menggunakan pembersih yang bersifat melembabkan—tetapi berhati-hatilah: pembersih yang terlalu emollient mungkin mengandung bahan-bahan yang dapat menumpuk pada sebum kulit Anda dan mengakibatkan lebih banyak masalah.
Exfoliant lembut yang dapat mengangkat kelebihan sel kulit pada permukaan wajah (sehingga mereka tidak menumpuk di pori-pori) dan juga meng-exfoliate bagian dalam pori-pori (untuk memperbaiki bentuk pori-pori agar minyak dapat keluar dengan lebih baik). Ingatlah bahwa pori-pori tersebut berisi sel-sel kulit yang dapat menumpuk, menciptakan bentuk yang lebih sempit sehingga minyak tidak dapat mengalir keluar melalui pori-pori. Tetapi, jangan meng-exfoliate terlalu banyak karena dapat menyebabkan masalah dan melukai kulit. Exfoliation/pengelupasan penting bagi kulit kering maupun berminyak untuk menghilangkan komedo atau whitehead. Sekali lagi, orang yang berkulit kering sebaiknya menggunakan exfoliant yang berpelembab.

Exfoliant yang terbaik adalah BHA 1% atau 2% dalam bentuk gel, cair, atau lotion. Produk-produk exfoliant terbaik ini masih sangat terbatas.

Solusi Perawatan Kulit Eczema (Eksim)


Eksim merupakan masalah yang sangat pribadi bagi saya karena eksim adalah penyakit kulit yang saya perangi mulai dari usia 8 hingga awal 30an. Bahkan hingga saat ini terkadang saya masih mengalaminya dan saya selalu memiliki satu tube krim cortisone yang diperkuat konsentratnya (berdasarkan resep) di dekat saya. Hal ini paling parah saat saya masih sangat muda. Lebih dari 70% kulit badan saya gatal, lecet, memerah, dan terjadi penebalan kulit. Saya keluar masuk kantor dokter kulit berusaha mencari jalan keluar, yang tidak pernah saya dapatkan sampai belakangan saat keadaan tersebut membaik dengan sendirinya. Saya merasa sangat berempati dengan mereka yang tertimpa masalah ini. Walaupun saat ini kita sudah semakin banyak tahu tentang bagaimana kulit berfungsi, eksim tetap merupakan sebuah misteri. Pengobatan telah banyak melakukan kemajuan dalam masalah ini, tetapi mereka juga gagal. 

Eksim (juga dikenal dengan atopic dermatitis) merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan beragam jenis ruam kulit yang aneh yang berkisar dari satu bagian kecil dari kulit terasa sedikit gatal, agak kering dan teriritasi hingga seluruh tubuh kemerahan dan membengkak dengan parah, kulit kehilangan kelembabannya, kulit menebal dan terasa sangat gatal. Walaupun ada kesamaan, yang menarik adalah eksim bisa terlihat dan terasa berbeda antar satu orang dengan orang lain. Eksim biasanya timbul pada area lipatan tangan dan kaki, belakang leher, punggung tangan, punggung kaki, dan pergelangan tangan. 

Walaupun telah dilakukan penelitian selama bertahun-tahun, penyebab sesungguhnya dari eksim tetap tidak diketahui. Salah satu teori yang paling umum adalah penderita eksim memiliki respon imunitas sirkuit pendek. Maksudnya, kulit bereaksi dengan tidak normal saat kulit mengalami kontak dengan suatu unsur. Dalam kasus eksim yang parah, unsur tersebut bisa selembut air. Bagi yang lainnya, pemicunya bisa apa saja seperti pakaian, detergen, sabun, rumput, produk makanan, zat penyebab alergi (termasuk debu) hingga kurangnya kelembaban, atau kombinasi dari unsur-unsur. Yang lebih membuat putus asa lagi adalah reaksi tersebut bisa saja terjadi secara sporadis tanpa ada kesamaan atau tanpa diketahui mengapa atau kapan hal tersebut terjadi. Selain itu, tampaknya terdapat unsur keturunan dalam eksim. Misalnya, seorang anak yang orang tuanya menderita eksim memiliki kemungkinan 80% mengalaminya. Selanjutnya, baik pada orang tua ataupun anak, situasi yang menimbulkan stress cenderung untuk memicu, memperpanjang, atau memperburuk eksim. 

Apapun penyebabnya, kulit yang mengalami eksim bereaksi terhadap unsur ataupun keadaan lingkungan tanpa terkendali dan mengakibatkan kulit memerah dan membengkak mulai dari sedikit hingga parah, yang mengakibatkan rasa gatal dan digaruk. 

Beberapa bentuk eksim yang umum terjadi adalah: 

Atopic eczema (juga disebut sebagai atopic dermatitis): Mungkin bentuk eksim yang paling berbahaya dan menyakitkan, dicirikan dengan sensasi gatal dan iritasi yang sangat parah dan tidak tertahankan, menyebabkan kulit lecet, pecah-pecah, dan rentan terhadap infeksi.

Penyakit kulit yang timbul akibat kontak terhadap unsur penyebab alergi atau iritasi: Jenis eksim yang spesifik ini terjadi saat kulit terkena kontak langsung dengan unsur tertentu yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan berlebihan, sehingga kulit memerah dan membengkak serta sensitif. Hal ini paling sering diakibatkan oleh wewangian, nikel, detergen, wol, rumput, jeruk citrus, produk pembersih rumah, dan cuka. Begitu Anda telah mengenali unsur tersebut, menghindarinya dapat menyelesaikan masalah. Salah satu bentuk dari jenis ini adalah eyelid dermatitis (penyakit kulit pada kelopak mata). Biasanya warna kulit sedikit hingga agak merah, penebalan kulit, kulit bersisik, dan membengkak. Hal ini sangat umum dan terjadi pada hampir semua wanita, disebabkan oleh penggunaan produk penata rambut, makeup, dan pewarna kuku/kuteks yang mengenai area mata. Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menghentikan penggunaan dan mencari pilihan lain yang tidak memicu reaksi.
Infantile seborrhoeic eczema: Lebih dikenal dengan cradle cap, bentuk eksim ini biasanya hanya mempengaruhi bayi selama tahun pertama kehidupan mereka. Kulit yang menebal, kasar dan kadang kemerahan ini mungkin terlihat parah, tetapi penyakit ini jarang terasa gatal atau bahkan dirasakan oleh sang anak.
Adult seborrhoeic eczema: Terjadi pada orang dengan usia di atas 20 dan 40 tahun. Biasanya terlihat di kulit kepala sebagai ketombe ringan, tetapidapat menyebar ke wajah, telinga dan dada. Kulit menjadi merah, membengkak dan mulai bersisik. Keadaan ini dipercaya disebabkan oleh tumbuhnya jamur. Jika keadaannya mulai terjadi infeksi, perawatan dengan krim anti jamur mungkin diperlukan. 

Nummular eczema: Biasanya timbul di kaki, ciri-ciri nummular eczema adalah munculnya noda berwarna pink hingga merah pada kulit yang mungkin seperti kulit jeruk jika terjadi penebalan kulit. Jika tidak dilakukan pengobatan, bintik yang kering tersebut biasanya menghitam dan menebal. Jenis eksim ini paling umum terjadi pada wanita muda dan wanita dengan usia antara 50-60 dan gejalanya biasanya terjadi di musim salju.

Perawatan untuk Eksim
Walaupun tidak ada penyembuhannya, masih ada sejumlah perawatan yang dapat membantu mengurangi gejalanya dan menurunkan tingkat ketidaknyamanannya.

Perawatan kulit yang lembut dan efektif: Yang mengejutkan, pertahanan pertama adalah perawatan kulit yang lembut secara rutin dapat mencegah atau mengurangi kulit kemerahan dan membengkak dan menjaga kulit tetap lembab. Meningkatkan struktur luar kulit dengan mengunakan antioksidan, bahan yang menyerupai unsur yang ditemukan pada kulit normal dan sehat, zat anti-iritasi, dan pelembab dapat memberikan hasil yang luar biasa bagi kebanyakan jenis eksim. Rekomendasi untuk perawatan kulit yang lembut dan efektif dapat Anda temukan di akhir artikel ini. 

Menghindari unsur yang menyebabkan iritasi: Selain rutin menggunakan perawatan kulit yang lembut dan pelembab yang diformulasikan dengan baik, menghindari hal-hal yang dapat memicu reaksi kulit juga sangat penting. Menghindari unsur yang diketahui dapat menyebabkan iritasi dan terkena air berkepanjangan juga akan menguntungkan. Selain itu, penting untuk mengaplikasikan ulang pelembab setelah mencuci bagian tubuh, terutama bagian tangan, karena sabun dan pembersih dikenal dapat memicu reaksi. Jika Anda tahu unsur apa yang memicu reaksi pada kulit Anda, jangan gunakan lagi, jika mengkin. Dan jika Anda menggunakan sabun atau pembersih batangan, gantilah dengan cairan pembersih yang mudah larut dan mengandung bahan pembersih detergen yang lembut (hindari apapun yang mengandung sodium lauryl sulfate atau sodium C14-16 olefin sulfonate).

Steroid yang dioleskan: Pengobatan yang paling umum dan berhasil adalah steroid oles yang diperkuat konsentratnya dan berdasarkan resep (krim cortisone). Krim cortisone yang tersedia bebas bisa efektif untuk bentuk eksim yang ringan atau temporer tapi bila gagal, krim cortisone yang diresepkan dapat sangat membantu. Walaupun tidak ada efek samping yang merugikan dari menggunakan krim cortisone yang diperkuat konsentratnya dalam jangka waktu yang singkat, penting untuk hanya mengaplikasikannya pada area yang terinfeksi dan mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan saja. Penggunaan krim cortisone secara berulang dan dalam waktu yang panjang (bertahun-tahun, bukan perawatan jangka pendek) dapat menyebabkan penipisan kulit dan penuaan dini. 

Steroid yang diminum (oral): Dalam beberapa kasus eksim yang parah saat steroid oles tidak mampu membantu, steroid oral mungkin diresepkan, tetapi hanya di bawah pengawasan dokter karena efek samping yang serius yang dikaitkan dengan jenis pengobatan ini. 

Immunomodulators yang dioleskan: Pada tahun 2000 dan 2001, Protopic (bahan aktif tacrolimus) dan Elidel (pimecrolimus) disetujui oleh FDA sebagai obat oles baru untuk merawat eksim. Obat ini bukanlah cortisone atau steroid melainkan obat yang dapat mengatur respon kekebalan kulit. Penelitian awal memberikan hasil yang sangat positif dan " FDA mendasarkan persetujuannya pada penelitian selama 3 X 12 minggu yang menunjukkan bahwa 28-37% pasien yang menggunakan Protopic mengalami perkembangan sebesar 90% atau lebih, sesuai dengan pengukuran dokter, dan dua buah penelitian yang masing-masing selama 1 tahun menunjukkan bahwa obat ini aman untuk digunakan secara tidak tetap tentu dalam jangka waktu yang panjang. " (Sumber: http://www.fda.gov/bbs/topics/ANSWERS/ANS01060.html.) Elidel bekerja dengan cara yang sama dan hasil penelitiannya juga sama positifnya. Dengan kata lain, dengan menekan sistem kekebalan tubuh dapat mencegah respon kekebalan kulit yang bermasalah. 

Sangat disesalkan, Maret 2005, FDA membuat pengumuman mengenai krim Elidel (pimecrolimus) dan Protopic (tacrolimus) Ointment "menginformasikan kepada kalangan penyedia layanan kesehatan dan para pasien mengenai potensi resiko kanker akibat penggunaan Elidel (pimecrolimus) dan Protopic (tacrolimus)…" FDA menjelaskan "Kekhawatiran ini muncul berdasarkan penelitian yang dilakukan pada binatang, laporan dari sejumlah kecil pasien, dan cara kerja obat ini [menekan sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan sel kanker berkembang, dimana sel ini seharusnya bisa diserang dan dihancurkan oleh fungsi normal sistem kekebalan]. Dibutuhkan penelitian pada manusia selama 10 tahun atau bahkan lebih lama untuk menentukan apakah penggunaan Elidel atau Protopic dapat dihubungkan dengan kanker. Sementara ini, resiko ini masih belum pasti dan FDA menyarankan agar Elidel dan Protopic sebaiknya hanya digunakan sebagai label, untuk para pasien yang telah gagal melakukan perawatan dengan terapi lainnya. " (Sumber: http://www.fda.gov/cder/drug/advisory/elidel_protopic.htm.) 

Phototherapy: Penelitian menunjukkan bahwa mengekspos kulit pada sinar UVA atau UVB dapat membantu mengurangi gejala eksim yang kronis. Di bawah pengawasan tenaga medis, penggunaan bola lampu yang dirancang secara khusus dan diletakan dalam sebuah kotak membantu agar hanya bagian yang terinfeksi yang disinari. Eksim yang lebih parah atau kronis dapat dirawat dengan menggunakan sinar UVA yang dikombinasikan dengan pengobatan psoralen yang diberikan sesuai resep. Psoralen dapat diberikan secara oral (diminum) atau dengan dioleskan, dapat meningkatkan sensitifitas kulit terhadap cahaya. Perawatan ini dikenal dengan PUVA (Psoralen + sinar UVA).
Perawatan phototherapy rumit dan mahal. Perawatan ini dilakukan beberapa kali seminggu dalam suatu jangka waktu atau seminggu atau sebulan hingga beberapa bulan di kantor dokter. Terlebih lagi, resiko penuaan dini dan meningkatnya resiko kanker kulit akibat terapi radiasi UV sama dengan resiko sunbathing (berjemur). 

Perawatan alternatif: Untuk mereka yang sedang mencari alternatif dari perawatan berdasarkan resep dan juga metode telah disebutkan di atas, sebuah studi yang menarik sehubungan dengan eksim muncul di The Archives of Dermatology edisi Januari 2001. Studi ini melaporkan penelitian di Jepang yang menunjukkan bahwa dua per tiga pasien eksim membaik setelah sebulan minum satu liter teh oolong setiap harinya. Menurut studi tersebut "118 pasien … diminta untuk mempertahankan perawatan dari ahli kulit mereka. Tetapi mereka juga diminta untuk minum teh oolong yang terbuat dari satu kantong teh seberat 10-gram dalam 1000 milliliter air mendidih dan direndam selama 5 menit. Setelah 1 bulan perawatan 74 (63%) dari 118 pasien menunjukkan kemajuan yang sedang. Dalam waktu 6 bulan masih terlihat ada kemajuan yang baik pada 64 pasien (54%)."
Studi tersebut menyimpulkan "Kemampuan terapeutik dari teh oolong mungkin merupakan hasil dari zat anti-alergi yang terdapat dalam teh polyphenols." Walaupun penelitian tersebut tidak meneliti lebih lanjut bagaimana jika perawatan luar pasien dihentikan, pasien memang mendapat keuntungan. Jadi dengan mengkombinasikan perawatan luar (pelembab dan mungkin krim cortisone) dengan teh oolong, mungkin efek positifnya menjadi bertambah sehingga para penderita eksim dapat bernafas lega.
Evening primrose oil dan borage oil mengandung gamma linolenic acid, yang mungkin memainkan sedikit peranan dalam kesehatan kulit secara umum dan mendapat reputasi dalam mengurangi kemunculan eksim jika dioleskan. Beberapa studi, termasuk yang terdapat dalam British Medical Journal (Desember 2003, halaman 1358-1359), telah menunjukkan bahwa pengobatan ini tidak memberikan hasil. Tetapi jika Anda tertarik dengan pengobatan alternatif untuk eksim, Anda dapat mencobanya karena memang tidak ada atau sangat sedikit efek sampingnya.
Ada juga penelitian yang menunjuk pada pertimbangan pola makan sebagai sumber reaksi. Jika menghentikan konsumsi makanan tertentu seperti produk yang mengandung susu, gluten, makanan yang diproses, atau kacang-kacangan dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan timbulnya eksim, maka hal ini patut dicoba.
(Sumber lain untuk artikel ini: Dermatologic Therapy, September 2004, halaman 264; Pediatrics, Januari 2006, halaman 118-128; Current Medical Research and Opinion, November 2005, halaman 1735-1739; British Journal of Community Nursing, Oktober 2005, halaman 453-456; Homeopathy, Oktober 2005, halaman 215-221; Pediatric Allergy and Immunology, September 2005, halaman 527-533; American Journal of Clinical Dermatology, Juni 2005, halaman 203-213; Journal of Dermatology, Mei 2005, halaman 346-353; British Journal of Dermatology, Juni 2005, halaman 1193-1198; Skin Pharmacology and Physiology, Mei-Juni 2005, halaman 103-114; Archives of Dermatology, Desember 2004, halaman 1463-1466; dan The Skin Sourcebook, Alan S. Boyd, M.D., 1998, halaman 45-62).